kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Respons Sejumlah Emiten Batubara Terkait Krisis Listrik di India


Selasa, 31 Mei 2022 / 12:09 WIB
Begini Respons Sejumlah Emiten Batubara Terkait Krisis Listrik di India
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT. Toba Bara Sejahtera Tbk di Kec. Sanga sanga,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Begini Respons Sejumlah Emiten Batubara Terkait Krisis Listrik di India.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. India sedang berada di ambang krisis energi. Penambang batubara terbesar di dunia, yakni Coal India, akan melakukan impor batubara. Rencana impor ini mencerminkan seretnya pasokan batubara di negara tersebut.

Mengutip Reuters, Sabtu (28/5), impor yang akan dilakukan oleh perusahaan tambang batubara milik negara tersebut merupakan yang pertama sejak 2015. Pasokan yang terbatas memicu kekhawatiran terjadinya pemadaman listrik. Pada April 2022, Negara Anak Benua ini menghadapi pemadaman listrik terburuk dalam lebih dari enam tahun.

Sejumlah emiten batubara angkat suara mengenai kondisi ini. Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Sudin Sudirman mengatakan pihaknya turut prihatin atas kejadian ini dan berharap India dapat keluar dari krisis listrik secepatnya. Asal tahu, India merupakan partner bisnis dan salah satu negara tujuan ekspor batubara GEMS.

Sudin menilai, peluang peningkatan penjualan ke India selalu terbuka, bukan semata karena krisis yang sedang terjadi saat ini. “Namun negara India dengan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonominya sangat berpotensi dalam hal peningkatan konsumsi batubara,” terang Sudin kepada Kontan.co.id, Selasa (31/5).

Baca Juga: Begini Dampak Krisis Energi India Bagi Emiten Batubara Indonesia

Per tiga bulan pertama 2022, entitas tambang batubara Grup Sinarmas ini mencatatkan penjualan US$ 120,39 juta ke India. Angka ini menyumbang 22% dari total penjualan GEMS pada periode tersebut.

Sudin memperkirakan, proyeksi penjualan ke India diharapkan berada pada rentang yang sama. GEMS juga tetap melakukan strategi untuk peningkatan volume penjualan.

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Febriati Nadira mengatakan, krisis batubara India akibat perubahan cuaca adalah hal yang di luar ekspektasi manajemen.

“Terkait peluang ekspor ke India dalam kondisi saat ini, Adaro sudah ada kontrak dengan existing customer, sehingga kami akan fokus untuk memenuhi itu dan menjalankan rencana produksi yang sudah ditetapkan,” terang Nadira saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/5).

Baca Juga: India Impor Batubara, Prospek Saham Batubara Kian Cerah




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×