kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.264   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.077   -89,12   -1,24%
  • KOMPAS100 1.038   -17,10   -1,62%
  • LQ45 818   -13,46   -1,62%
  • ISSI 212   -2,75   -1,28%
  • IDX30 422   -5,86   -1,37%
  • IDXHIDIV20 506   -6,11   -1,19%
  • IDX80 118   -2,12   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,68   -1,37%
  • IDXQ30 139   -1,64   -1,17%

Begini Rekomendasi Saham Emiten Rumah Sakit yang Gencar Gelar Aksi Korporasi


Rabu, 29 Januari 2025 / 11:42 WIB
Begini Rekomendasi Saham Emiten Rumah Sakit yang Gencar Gelar Aksi Korporasi
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham pilihan untuk emiten rumah sakit yang gencar lakukan aksi korporasi


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025, mulai dari ekspansi, akuisisi, hingga penerbitan surat utang.

Sebagai contoh, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berencana menerbitkan surat utang dengan nilai pokok sebesar US$ 125 juta. Rencana ini bakal meminta restu para pemegang saham dalam agenda RUPSLB pada Senin 3 Februari mendatang.

Sementara itu, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) juga berencana memperluas portofolio aset rumah sakitnya. Langkah ini dilakukan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) yang bersifat tidak mengikat pada 13 Januari 2025 dengan First REIT Management Limited. 

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) akan membuka dua rumah sakit baru yang berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Tak ketinggalan, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) merencanakan pembukaan dua rumah sakit baru di Bali dan Salatiga, serta berencana mengakuisisi setidaknya satu rumah sakit di tahun 2025.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Medikaloka Hermina (HEAL) Diuntungkan Skema COB dan Implementasi KRIS

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menilai aksi korporasi berupa ekspansi yang dilakukan emiten rumah sakit berpotensi memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. 

Apalagi, pemerintah saat ini tengah fokus pada peningkatan fasilitas kesehatan serta alokasi anggaran yang lebih besar untuk mendukung program kesehatan gratis.

"Perbaikan kinerja akan berdampak positif bagi harga sahamnya," kata Azis kepada Kontan, Senin (20/1).

Akan tetapi, Azis melihat bahwa pelaku pasar akan mencermati sejauh mana ekspansi tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan dan laba bersih perusahaan.

Senada, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany menyampaikan berbagai aksi korporasi yang dilakukan emiten-emiten rumah sakit berpotensi menjadi katalis positif bagi kinerja perusahaan. 

Ekspansi ini diperkirakan dapat menjadi penggerak pendapatan atau revenue driver serta mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan secara positif.

Di samping itu, Indri melihat secara umum, sektor IDX Health saat ini berada di posisi terbawah sebagai sektor dengan kinerja paling underperform, mencatat penurunan sebesar -5,36% secara year-to-date (YTD). Sebagian besar bobot saham dalam indeks IDX Health mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2025.

"Namun di antara saham-saham emiten rumah sakit, MIKA menjadi salah satu yang masih menarik untuk dicermati," ucap Indri kepada Kontan, Senin (20/1).

Dari sisi fundamental, MIKA memiliki proyeksi pertumbuhan laba bersih yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. 

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Akan Buka 2 Rumah Sakit Tahun Ini

Secara teknikal MIKA berpotensi mengalami technical rebound dan membentuk pola double bottom jika mampu breakout dari level Rp 2.620. Posisi MIKA saat ini berada dekat area support, menandakan risiko rendah untuk saham ini.

Adapun Stochastic oscillator menunjukkan pola golden cross pada level 20, memberikan peluang bagi MIKA untuk bergerak lebih tinggi.

Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman menambahkan aksi korporasi yang dilakukan oleh SRAJ merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk mengejar pertumbuhan yang lebih tinggi di masa depan.

Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk pembangunan gedung serta pengadaan tambahan peralatan medis di sejumlah lokasi milik perusahaan.

"Dengan ekspansi yang dilakukan saat ini, SRAJ dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di sektor kesehatan terutama rumah sakit," jelas Fath kepada Kontan, Senin (20/1).

Namun, yang perlu dicermati ialah skema struktur pembiayaan dari aksi korporasi tersebut, karena hal ini dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, terutama laba dalam beberapa waktu mendatang.

 

Indri merekomendasikan untuk buy on breakout saham MIKA dengan entry di level Rp 2.390, take profit Rp 2.620 dan stop loss di harga RP 2.290.

Sementara itu, Kiwoom Sekuritas lebih memilih HEAL, MIKA, dan SILO sebagai pilihan utama, mengingat pertumbuhan kinerjanya yang solid. 

Azis merekomendasikan untuk trading buy saham MIKA dan SILO di target harga masing-masing Rp 2.810 dan Rp 2.240. 

Azis menjelaskan untuk saham HEAL, target beli ada di level Rp 1.690. Namun, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu karena saham ini masih berada dalam tren penurunan jangka pendek. Pembelian bisa dilakukan jika terjadi teknikal rebound.

Selanjutnya: KKP Hentikan Kegiatan Reklamasi di Pulau Pari

Menarik Dibaca: 6 Tayangan Romantis Tentang Cinta Segitiga, Terbaru Ada Xo, Kitty di Netflix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×