Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Phokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada kuartal IV 2024, meningkat 114% secara kuartalan dari sebelumnya merugi pada kuartal IV tahun 2023.
Di sepanjang 2024, emiten berkode saham CPIN ini berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60% secara tahunan menjadi Rp 3,7 triliun. "Meskipun tarif pajak meningkat lebih tinggi yakni 29,4%, CPIN berhasil mencatatkan laba bersih melampaui estimasi kami atau memenuhi 107% dari proyeksi kami dan memenuhi 115% dari konsensus pasar di tahun 2024," ujar Victor Stefano, Analis BRI Danareksa Sekuritas pada riset 20 Maret 2025.
Laba operasi CPIN juga masih tumbuh kuat yakni Rp 2,1 triliun atau naik 124% secara kuartalan. "Jika tidak memperhitungkan keuntungan nilai wajar aset biologis, laba bersih inti CPIN pada kuartal IV-2024 tercatat sebesar Rp 1 triliun. Laba bersih inti di sepanjang 2024 mencapai Rp 3,46 triliun, pun masih sejalan dengan estimasi kami," tutur Victo dalam riset.
Baca Juga: Penjualan Naik, Laba Bersih Charoen Pokphand (CPIN) Melesat 60% di 2024
Peningkatan laba bersih secara kuartalan terutama didorong margin yang lebih tinggi di semua segmen bisnis. Meskipun terjadi kenaikan biaya operasional sebesar 24% secara kuartalan dan naik 10% secara tahunan, margin operasi (OPM) CPIN meningkat dua kali lipat dari 5,6% di kuartal III tahun 2024 menjadi 11,8% di kuartal IV tahun 2024. "Ini kemungkinan akibat kombinasi antara harga jual yang lebih tinggi dan biaya input yang lebih rendah," ujar Victor.
Meski begitu pendapatan bruto relatif stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya, namun tumbuh 13% secara tahunan di kuartal IV tahun 2024. Penurunan pendapatan dari segmen pakan ternak dapat tertutupi oleh kenaikan pendapatan dari segmen DOC dan ayam hidup. Pendapatan pakan ternak turun 7% secara kuartalan, namun OPM segmen pakan ternak meningkat 117 bps qoq menjadi 9,7%, didorong harga SBM yang lebih rendah (-10%), yang mengimbangi kenaikan harga jagung (+3%).
Segmen bisnis DOC dan broiler juga mencatatkan pendapatan positif serta ekspansi margin. Segmen makanan olahan juga mempertahankan OPM positif pada kuartal IV 2024.
"Menyusul hasil yang sangat baik di tahun 2024, kami melakukan penyesuaian proyeksi dan merevisi naik laba bersih tahun 2025 sebesar 9% dan laba di 2026 tumbuh 16%," jelas Victor. Proyeksi tahun 2025 dan 2026 menurut dia, mencerminkan pertumbuhan EBITDA sebesar 6% dan 10%, serta pertumbuhan laba sebesar +18% dan +13% dengan tarif pajak yang dinormalisasi.
Karena itu, Victor merekomendaikan beli saham CPIN dengan target harga di Rp 6.800 berdasarkan EV/EBITDA di 2025 14,9x, setelah merevisi EBITDA di 2025 sebesar 2% sambil mempertahankan multiple valuasi pada level -0,5SD. "Saat ini, CPIN diperdagangkan pada EV/EBITDA di tahun 2025 sebesar 9,9 kali dan P/E 16,8 kali, keduanya berada di bawah rata-rata 5-tahunan (-2SD). Risiko terhadap pandangan kami mencakup penurunan harga LB dan aliran dana keluar asing," papar dia dalam riset.
Victor memaparkan, proyeksi pendapatan dan laba bersih CPIN pada tahun 2025 masing-masing akan mencapai Rp 65,37 triliun dan Rp 4,39 triliun. Ini artinya pendapatan CPIN turun dari tahun 2024 sebesar Rp 67,48 triliun namun, dari sisi bottom line naik dari Rp 3,71 triliun di 2024.
Baca Juga: Naik 60,27%, Charoen Pokphand (CPIN) Raih Laba Rp 3,71 Triliun di Tahun 2024
Selanjutnya: Dukung Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak
Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News