kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini rekomendasi analis untuk empat perusahaan penghuni baru LQ45


Minggu, 20 Januari 2019 / 12:56 WIB
Begini rekomendasi analis untuk empat perusahaan penghuni baru LQ45


Reporter: Yoliawan H | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan akhir pekan lalu penghuni baru indeks paling liquid alias LQ45 untuk periode Februari hingga Juli 2019. Perusahaan tersebut adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Konsekuensinya terdapat empat juga perusahaan yang terdepak dari indeks LQ45, yakni saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). 

Menanggapi kondisi tersebut, Analis Panin Sekuritas mengatakan, potensi menguat dari saham-saham baru penghuni LQ45 tersebut semakin besar. Itu dikarenakan akan banyak investor institusi yang akan masuk ke saham tersebut. “Jadi kemungkinan akan ada aksi beli lebih besar dari biasanya,” ujar William kepada Kontan, Minggu (20/1).

Selain itu, keempat saham tersebut pun secara fundamental tercatat memiliki catatan positif di kuartal III 2018 lalu, sehingga saham-saham tersebut menjadi lebih likuid dalam lebih atraktif pergerakan sahamnya.

Pada periode tersebut, CPIN mencatat kenaikan laba periode berjalan naik 79,365% menjadi Rp 3,47 triliun dari periode sama tahun lalu di Rp 1,93 triliun. ERAA berhasil meraih laba sebesar Rp 636,5 miliar hingga kuartal III 2018 atau naik 185,9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 222,6 miliar.

Laba PWON mencapai Rp 1,54 triliun atau naik 11,3% yoy. Tidak kalah fantastis, TKIM mencatatkan lonjakan laba 1.004% pada sembilan bulan pertama tahun ini. Emiten kertas Grup Sinar Mas ini meraup laba bersih US$ 247,89 juta. Itu yang menyebabkan saham-saham tersebut menjadi lebih atraktif.

Kendati demikian, pihaknya menyarankan untuk juga mencermati saham-saham yang terdepak dari indeks LQ45. Potensi menurun akibat rebalancing investor institusi ataupun manajer investasi itu ada.

“Rekomendasi buy untuk  empat saham baru tersebut. CPIN target harga Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per saham, ERAA target harga Rp 2.800 sampai Rp 3.000 per saham, PWON target harga Rp 700 sampai Rp 750 dan TKIM Rp 13.500 per saham,” ujar William. 

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su mengatakan, secara umum LQ45 itu adalah saham-saham paling liquid yang ada di indeks. Selain itu saham-saham ini juga akan otomatis menjadi incaran investor institusi seperti dana pensiun (Dapen).

“Dapen hanya boleh beli saham yang ada di LQ45. Jadi lebih menarik sahamnya. Dan, yang dikeluarkan nantinya harus di jual oleh Dapen. Biasanya dikasih waktu sekitar enam bulan untuk jualan,” ujar Harry kepada Kontan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×