kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Begini Prospek SBN Ritel di Tahun 2024


Sabtu, 11 November 2023 / 11:25 WIB
Begini Prospek SBN Ritel di Tahun 2024
ILUSTRASI. prospek SBN ritel di tahun 2024


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Negara (SBN) ritel, baik yang berbasis surat utang konvensional maupun syariah diproyeksi masih akan positif di tahun 2024.

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, kemungkinan ini didukung oleh Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi.

Lionel pun melihat, saat ini, permintaan terhadap obligasi pemerintah sudah mulai membaik walaupun masih tidak jauh dari level bottom.

"Mungkin permintaan obligasi ritel pemerintah baru akan lebih terasa di awal tahun depan," kata Lionel saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama (higher for longer) memang memicu arus modal keluar alias capital outflow serta melemahnya nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Tren Peningkatan Penjualan Ritel Diramal Akan Berlangsung hingga Akhir Tahun 2023

Pelemahan rupiah tersebut mendorong Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 6,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 18-19 Oktober 2023. Kenaikan suku bunga ini terjadi di tengah masa penawaran Obligasi Negara Ritel ORI024 yang berlangsung pada 9 Oktober-2 November 2023.

Akibat kenaikan ini, penjualan ORI024 secara keseluruhan hanya mencapai Rp 14,5 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari target awal Rp 20 triliun dan lebih rendah dari realisasi penjualan ORI023 pada Juli 2023 yang sebesar Rp 28,90 triliun.

"Kenaikan suku bunga acuan BI tersebut menaikkan ekspektasi investor atas tingkat imbal hasil SBN, termasuk SBN ritel sehingga mempengaruhi tidak tercapainya target penerbitan ORI024," ucap Deni.

Namun, realisasi penerbitan SBN ritel tahun 2023 sampai dengan penerbitan ORI024 telah mencapai Rp127,5 triliun. Jumlah ini meningkat cukup signifikan dari realisasi penerbitan SBN ritel tahun lalu yang sebesar Rp 107 triliun.

Kenaikan tersebut diharapkan akan berlanjut tahun 2024. Dengan begitu, tujuan penerbitan SBN ritel untuk memperluas basis investor domestik, membangun literasi keuangan masyarakat, mendukung stabilitas pasar keuangan domestik, dan mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional dapat tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×