kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Prospek Merdeka Copper Gold (MDKA) Jelang IPO Merdeka Battery Materials


Minggu, 05 Maret 2023 / 21:54 WIB
Begini Prospek Merdeka Copper Gold (MDKA) Jelang IPO Merdeka Battery Materials
ILUSTRASI. PT Merdeka Battery Materials (MBM), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah kabar IPO PT Merdeka Battery Materials (MBM), analis memperkirakan kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga tumbuh positif di 2023 didorong beberapa proyek yang dikerjakan.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan memaparkan, salah satunya Pabrik peleburan Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), smelter Zhao Hui Nickel (ZHN) yang diestimasi mulai produksi pada kuartal III 2023 dan menghasilkan sekitar 25 ribu ton nikel, sebelum mencapai produksi optimal sebesar 48 ribu ton pada tahun 2024.

Selain itu, dari tambang nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang akan mulai memproduksi limonite tahun depan dengan kapasitas 7 juta ton yang diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal II 2023. 

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Ramal 2,21 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek pada Musim Mudik 2023

"Dengan kontribusi aset-aset tersebut, kami ekspektasikan laba MDKA masih dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 49% di tengah ekspektasi normalisasi harga komoditas," tulisnya dalam riset, Kamis (26/1).

Lalu, proyek tembaga memiliki sumber daya mineral sebesar 1,78 miliar ton bijih dengan kadar 0,46% tembaga dan 0,50 g/t emas yang mengandung sekitar 8,2 miliar ton tembaga dan 28,6 miliar oz emas, termasuk sumber daya sebesar 372 miliar ton dengan kadar 0,61% tembaga dan 0,68 g/t emas. 

MDKA telah menginvestasikan US$ 131 juta hingga saat ini untuk rinci pekerjaan kelayakan dan perusahaan berharap JORC akan selesai pada kuartal I 2023.

BRI Danareksa memproyeksikan pendapatan MDKA tahun ini mencapai US$ 1,65 miliar. Sementara laba bersih sebesar US$ 155 juta dengan EBITDA US$ 508 juta. Hasan juga melihat prospek MDKA positif didorong dari sentimen ESG lantaran memproduksi dua produk utama yang akan diuntungkan dari transisi energi hijau, yaitu nikel dan tembaga.

Baca Juga: IHSG Melemah, Cermati Saham-Saham Koleksi Asing pada Jumat (3/3)

"Kami mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga di Rp 6.500," jelasnya.

Risiko dari rekomendasinya adalah penundaan penyelesaian proyek, harga komoditas yang lebih rendah, dan insiden yang tidak terduga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×