kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cerita bos Nagasakti Kurnia Textile memulai berinvestasi


Sabtu, 10 Maret 2018 / 17:31 WIB
Begini cerita bos Nagasakti Kurnia Textile memulai berinvestasi


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - 

 Tanam Investasi pada Bisnis Pribadi

JAKARTA. Pengalaman merupakan pelajaran yang paling berharga. Pepatah tersebut mungkin tepat jika disandingkan dengan pengalaman berinvestasi Alexander Foe, Presiden Direktur PT Nagasakti Kurnia Textile Mills.

Walaupun berasal dari keluarga pengusaha, Alex mengaku baru mengenal investasi saat dewasa. Alex pertama kali memutuskan berinvestasi saat masih kuliah, yakni di 2005. Ia berinvestasi pada bisnis roti.

Bermodalkan dana sebesar Rp 150 juta, ia bersama salah satu koleganya memulai bisnis roti. Hal ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi Alex, yang kala itu memang sudah mulai diserahi tugas mengelola bisnis tekstil oleh keluarganya.

Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Bisnis roti tersebut gagal setelah enam bulan. Ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan terlalu besar, namun imbal hasilnya tidak sesuai harapan.

Tapi Alex mengaku tak kapok berbisnis. Buktinya, setelah kegagalan berbisnis roti, ia tetap mencoba beragam bisnis. Ia pernah menjajal bisnis pembuatan sosis. Alex melakoni bisnis ini bersama sepuluh orang rekannya. Ia juga pernah bisnis restoran.

Namun, lagi-lagi bisnis tersebut tak kunjung menghasilkan. Akhirnya Alex memutuskan fokus ke bisnis tekstil yang sudah dirintis keluarganya. Ia menjadi petinggi di Nagasakti Kurnia Textile Mills. Ternyata, di sinilah keberuntungannya dimulai.

Bukan hanya menghasilkan kinerja cemerlang, perusahaan tekstil tersebut bahkan menjadi salah satu perusahaan tekstil terbesar. Oleh karena itu, perusahaan tekstil ini mulai bersiap melepas saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rencananya, di semester dua tahun ini, perusahaan tekstil keluarga Alex tersebut akan menggelar initial public offering (IPO). "Ternyata paling bagus berinvestasi di perusahaan sendiri dan memahami serta fokus pada bisnis tersebut" ujar Alex.

Meski sudah kembali pada bisnis keluarga, Alex tetap giat membangun bisnis lainnya. Buktinya, kini ia memiliki sekitar 20 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha.

Menurut dia, jika sudah cukup besar, ia juga akan mencoba untuk melepas saham perusahaan-perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia.

Pantau fundamental

Selain menanamkan investasi pada sektor riil, kini Alex juga mulai melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasinya. Yang jadi pilihannya adalah instrumen saham dan properti.

Saat berinvestasi pada saham, Alex tidak sembarangan. Ia memilih masuk pada saham yang memiliki fundamental ciamik.

Untuk mengetahui fundamental suatu emiten, Alex rajin memantau laporan keuangan emiten tersebut. Ia selalu melakukan hal ini sebelum membeli saham. Alex tak segan-segan melihat laporan keuangan emiten tersebut secara langsung.

Di sisi lain, Alex menyukai investasi pada properti. Kini ia memiliki dua lantai di salah satu high rise building di bilangan Jakarta Selatan. Menurut dia, berinvestasi di properti merupakan investasi yang cukup mudah, karena meski didiamkan, harga properti akan selalu naik dari tahun ke tahun.

Berkaca dari pengalamannya selama berinvestasi, Alex menyarankan agar investor anyar tahu tentang risiko terlebih dahulu. Jika ingin mendapatkan keuntungan maksimal, maka harus cari investasi yang besar risikonya.

Karena sudah mencoba beragam investasi, ia menggolongkan dirinya sebagai investor moderat ke agresif. Dalam mengambil keputusan, Alex harus memiliki banyak pertimbangan matang. Namun, saat ia telah memutuskan sesuatu, ia memilih untuk berkomitmen dengan keputusannya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×