Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Selain karena PSBB ketat baru berjalan beberapa hari, Aditya cenderung menilai masyarakat dan tenaga medis lebih siap dibanding PSBB sebelumnya. Diharapkan, ini bisa meringankan tekanan terhadap kinerja perusahaan. "Confidence level-nya berbeda dengan PSBB sebelumnya," jelasnya.
Asal tahu saja, di sepanjang enam bulan pertama tahun 2020, volume rawat inap MIKA menurun hingga 11,43% YoY. Sementara itu, volume rawat jalan MIKA terkikis hingga 9,03% YoY.
Oleh karenanya, kinerja MIKA sepanjang semester I 2020 ikut tertekan. Tercatat, pendapatan bersih MIKA mencapai Rp 1,44 triliun, turun 8,86% YoY dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,58 triliun.
Di sisi lain, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 288,74 miliar, terkikis 19,61% YoY dari sebelumnya Rp 359,19 miliar.
Baca Juga: Kuartal I 2020, pendapatan Siloam International (SILO) meningkat 9,94%
Tidak jauh berbeda, Head of Public Relation and Media Relation PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Jimmy Rambing menjelaskan, masih terlalu dini melihat dampak pengetatan PSBB terhadap volume pasien. Yang jelas, pihaknya terus berusaha untuk menjaga keamanan pasien, dokter, serta tenaga medis yang ada di rumah sakitnya.
" Kami telah mendedikasikan empat rumah sakit untuk melayani pasien Covid-19 selama ini," kata Jimmy, Jumat (20/9).
Sepanjang enam bulan pertama 2020 jumlah pasien rawat inap SILO mencapai 100.298 pasien. Jumlah ini menurun 18,2% dibanding jumlah pasien rawat inap pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 122.572 pasien.
Sementara itu, pasien rawat jalan pada semester satu tahun 2020 tercatat 1.066.161 pasien, turun 18,7% yoy dari sebelumnya 1.310.856 pasien.
Akibatnya, kinerja keuangan SILO pun ikut tertekan. Pendapatan SILO di semester I 2020 mencapai Rp 3,18 triliun turun 5,92% YoY dari Rp 3,38 triliun.
Untuk bottom line-nya, SILO menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 130,04 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya masih mencatatkan laba Rp 4,89 miliar.
Selanjutnya: Bisnis Alat Kesehatan Saat Pandemi, Baca Kiat dan Peluangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News