kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini alur transaksi SIAP di Millenium Danatama


Kamis, 12 November 2015 / 17:52 WIB
Begini alur transaksi SIAP di Millenium Danatama


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memeriksa sejumlah broker yang memfasilitasi transaksi negosiasi saham PT Sekawan Inti Pratama Tbk (SIAP). Salah satunya adalah PT Millenium Danatama Sekuritas (MDS). Direktur Utama MDS Andy Purnomo menjelaskan alur saham SIAP yang terjadi di pasar negosiasi itu.

Menurutnya, MDS mendapat perintah penjualan saham SIAP di pasar negosiasi dari seorang nasabahnya. Nasabah ini sudah menjadi nasabah MDS sejak tahun lalu dan telah memiliki saham SIAP. Setelah mendapat order jual, MDS pun menjual saham SIAP itu di pasar negosiasi ke beberapa broker.

"Jadi kami bingung kalau kami disebut terindikasi gagal bayar saham repo. Karena transaksi saham itu merupakan saham biasa dan kami hanya broker penjual," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/12).

Sebelum melakukan penjualan, MDS mengklaim sudah melakukan sesuai standar bursa. Andy menjelaskan, dalam transaksi SIAP, sebelum memberi instruksi kepada broker, telah ada kesepakatan di luar bursa oleh dua belah nasabah penjual dan pembeli. Kesepakatan itu menyangkut soal harga, jumlah saham, hingga tenggat akhir penyelesaiannya.

"Pendeknya, jika nasabah ada di posisi jual, ia harus memiliki saham. Dan jika di posisi beli, dananya sudah harus ada. Dalam transaksi ini sahamnya sudah ready. Jadi kalau kami ada di posisi jual, tidak mungkin ada gagal bayar," imbuh Direktur PT MDS Justine Peranginangin

Ia mengakui, nilai transaksi saham SIAP yang dilakukan di pasar negosiasi ini memang cukup besar, berkisar Rp 100 miliar - Rp 200 miliar. Dalam transaksi itu, MDS menjual saham SIAP ke tiga broker pembeli, salah satunya adalah Sucorinvest Central Gani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×