Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara keran perdagangan PT Reliance Securities Tbk (RELI). Aksi itu lantaran BEI menganggap Reliance tidak menjalankan prosedur pengendalian internal yang memadai atas kegiatan operasional dalam transaksi saham PT Sekawan Inti Pratama Tbk (SIAP).
Meski begitu, manajemen Reliance menilai keputusan suspensi BEI terlalu dini. "Manajemen menilai keputusan suspensi tersebut terburu-buru dan alasan yang digunakan subjektif," kata Komisaris Utama RELI Anton Budidjaja, dalam konferensi pers, Rabu, (11/11).
Ia beralasan, BEI menjadwalkan pemeriksaan pada 10 November sampai 16 November. Belum juga tuntas pemeriksaan tersebut, BEI langsung memberikan sanksi suspensi.
Anton meyakini, manajemen Reliance telah menjalankan aktivitas perdagangan sesuai aturan. Oleh karena itu, manajemen pun sudah bertemu dengan pihak BEI pagi tadi. Menurutnya, BEI berjanji mencabut suspensi secepatnya.
Direktur Keuangan dan Operasional RELI Esterlita Widjaja mengungkapkan, Reliance mencatatkan transaksi rata-rata Rp 180 miliar per hari. Adapun, biaya transaksinya adalah 0,25% untuk beli dan 0,35% untuk jual.
Jumlah nasabah aktif Reliance yakni 4.000 klien. Lalu secara keseluruhan, Reliance memiliki total 20.000 nasabah.
Menurut Anton, Reliance merupakan salah satu sekuritas dengan modal terbesar di Indonesia. Pada kuartal ketiga, ekuitasnya yakni sekitar Rp 760,36 miliar. Anton bilang, Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sekuritas ini di atas Rp 100 miliar. Ia merasa Reliance tidak memiliki relevansi dengan gagal bayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News