kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban negatif terus bayangi pergerakan harga timah


Jumat, 03 Maret 2017 / 18:14 WIB
Beban negatif terus bayangi pergerakan harga timah


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Di penghujung pekan harga timah kembali tergerus. Tarik menarik sentimen dari Indonesia dan Myanmar masih akan mewarnai perjalanan harga timah ke depannya.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/3) harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terpuruk 0,89% ke level US$ 19.350 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terakhir harga timah berhasil melambung 3,03%.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan saat ini beban bagi harga timah datang setelah menguaknya rencana PT Timah Tbk untuk menambah jumlah ekspornya tahun 2017. Disampaikan target ekspor naik 42% menjadi 30.000 metrik ton dibanding tahun 2016 lalu.

“Untuk sementara selama sentimen ini membayangi keputusan pelaku pasar maka harga timah akan cenderung tertekan,” ujar Andri.

Beban tambahan juga datang dari laporan Kementerian Perdagangan Indonesia bahwa ekspor timah Indonesia Januari 2017 naik menjadi 6.963,7 ton dibanding bulan sebelumnya 6.050,8 ton.

Hanya saja Andri menduga penurunan juga masih akan terbatas mengingat adanya dugaan produksi dari Myanmar yang akan mengempis sepanjang tahun 2017 ini.

Sebab tersiar kabar bahwa dua dari tujuh tambang terbesar di Myanmar yang mencakup sekitar 4 km persegi nyaris sudah tidak menghasilkan produksi timah sama sekali sejak akhir tahun 2016. Memang untuk tahun 2017 ini belum ada besaran yang pasti mengenai seberapa besar penurunan produksi Myanmar.

Sementara memandang pergerakan sepekan ke depan, harga timah diperkirakan masih berpotensi lanjutkan koreksi. Salah satu faktor yang akan menentukan pergerakan adalah pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan disampaikan Jumat (3/3) malam.

Jika terselip kepastian dan penegasan akan peluang kenaikan suku bunga The Fed pada FOMC Maret 2017 ini maka harga komoditas termasuk timah pasti akan tersungkur. “Tentu dengan memperhatikan keberlanjutan spekulasi sentimen dari Indonesia dan Myanmar,” tambah Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×