Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 19,08 juta di kuartal I 2024.
Melansir laporan keuangan, DOID mencatatkan rugi bersih di tengah kenaikan tipis pendapatan selama tiga bulan pertama 2024.
Pendapatan neto DOID tercatat US$ 426,22 juta di kuartal I 2024. Ini naik 4% secara tahunan alias year on year (YoY) dari US$ 409,49 juta di kuartal I 2023.
Beban pokok pendapatan naik ke US$ 388,99 juta di kuartal I 2024, dari sebelumnya US$ 371,86 juta di kuartal I 2023.
Alhasil, laba bruto DOID tercatat US$ 37,22 juta per Maret 2024, turun tipis dari US$ 37,63 juta di periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Atlantic Carbon Group Senilai US$ 122,4 Juta
Sejumlah beban DOID juga tercatat naik di periode tersebut. Beban keuangan DOID naik ke US$ 33,36 juta di kuartal I 2024, dari sebelumnya US$ 20,43 juta di kuartal I 2023.
Beban lain-lain naik drastis ke US$ 12,01 juta per 31 Maret 2024, dari sebelumnya US$ 630,62 ribu pada periode sama tahun lalu.
Sehingga, DOID mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 19,08 juta di kuartal I 2024, naik 2.983,05% yoy.
Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri mengatakan, EBITDA DOID tumbuh 8% yoy menjadi US$ 80 juta. Ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya yang lebih baik.
“Alhasil, meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% di kuartal I 2023 menjadi 21,6% di kuartal I 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/6).
Per 31 Maret 2024, total aset DOID sebesar US$ 1,62 miliar. DOID juga memiliki total liabilitas sebesar US$ 1,37 miliar dan total ekuitas US$ 251,73 juta. Kas dan setara kas DOID tercatat naik ke US$ 310,77 juta di kuartal I 2024.
Direktur DOID Iwan Fuad Salim mengatakan, Grup mencatatkan rasio Utang Bersih terhadap EBITDA sebesar 1,65x pada Maret 2024, meningkat dari 2,15x di kuartal I 2023.
Penurunan total utang DOID didorong oleh pelunasan obligasi lebih awal sebesar US$ 153 juta dan pengurangan lebih lanjut dari amortisasi pinjaman dan sewa.
“Penurunan ini, ditambah dengan diversifikasi sumber permodalan yang efektif, telah memfasilitasi keberhasilan pembiayaan kembali (refinancing) kewajiban pembayaran utang di 2026, sehingga meningkatkan profil jatuh tempo utang Grup,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News