Reporter: Sabrina Rhamadanty, Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui American Anthracite SPV I, LLC, anak perusahaan PT Bukit Makmur Internasional telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk akuisisi Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG).
Ronald Sutardja, Direktur Utama Delta Dunia Group menyatakan, kesepakatan transaksi jual beli saham ini mencapai US$ 122,4 juta dan diharapkan bisa selesai pada Juni 2024.
"Setelah akuisisi, DOID akan menjadi produsen utama antrasit UHG secara global. Transaksi ini semakin mendiversifikasi bisnis DOID secara geografis dan ke dalam komoditas masa depan," jelasnya dalam keterangan, Rabu (5/6).
Ronald bilang kesepakatan ini semakin mendiversifikasi pendapatan DOID menuju target ESG untuk menurunkan pendapatan dari batubara termal menjadi di bawah 50% dari total pendapatan pada 2028.
Baca Juga: Lakukan Buyback Saham, Cermati Rekomendasi Saham Delta Dunia Makmur (DOID)
"Transaksi ini menarik secara finansial karena valuasi, leverage, dan dampak terhadap pendapatan yang menguntungkan, serta memperluas hubungan DOID," kata dia.
Adapun rencana akuisisi ini didukung oleh posisi kas DOID yang kuat dan fasilitas pembiayaan sindikasi sebesar US$ 750 juta dari PT Bank BNI Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
"Kegiatan operasional ACG diharapkan dapat menambah pendapatan sebesar US$ 120 juta sampai US$ 130 juta per tahun,. Ini akan menjadi tambahan dari panduan pendapatan Grup" jelas Ronald.
Asal tahu saja, Atlantic Carbon Group, Inc. merupakan antrasit UHG terbesar kedua di Amerika Serikat (AS). Dengan akuisisi, DOID akan menguasai empat tambang antrasit UHG yang berproduksi di Pennsylvania.
Melalui transaksi ini, DOID mengambil alih kendali atas kegiatan operasional ACG. Antrasit UHG merupakan bahan penting untuk produksi komersial baja rendah karbon (LC Steel) dan dapat mengurangi emisi karbon dari proses produksi hingga 74%.
Adapun Delta Dunia Grup memiliki cadangan antrasit yang cukup untuk mendukung kegiatan penambangan selama lebih dari 25 tahun, yang akan mendukung kapasitas produksi hingga 25 juta ton LC Steel per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News