kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Beban membengkak, EXCL merugi Rp 758 miliar


Kamis, 07 Mei 2015 / 07:51 WIB
Beban membengkak, EXCL merugi Rp 758 miliar
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Jumat 24 November 2023, Cek Sebelum Tukar Valas)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih merugi. Hingga kuartal I-2015, rugi bersih XL mencapai Rp 758 miliar. Padahal pada periode sama tahun lalu, EXCL mengantongi laba bersih sekitar Rp 378,98 miliar.

Pendapatan EXCL turun tipis menjadi Rp 5,48 triliun dari sebelumnya Rp 5,51 triliun. Ini karena pendapatan jasa telekomunikasi lain turun hingga 44% menjadi Rp 250,14 miliar. Padahal pendapatan seluler naik 4% menjadi Rp 5,2 triliun.

EXCL juga menanggung beban infrastruktur yang naik 25,69% menjadi Rp 2,25 triliun. Beban penyusutan naik 21,53% menjadi Rp 1,75 triliun. Selain itu, EXCL menderita rugi selisih kurs Rp 1 triliun. Padahal pada kuartal I-2014, EXCL masih mengantongi laba selisih kurs Rp 477,6 triliun.

Akibatnya, EXCL menanggung rugi usaha Rp 875,4 miliar, dari sebelumnya laba usaha Rp 1 triliun. Kas dan setara kas EXCL masih cukup tebal yakni Rp 6,85 triliun turun dari sebelumnya Rp 6,95 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp 16,98 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp 33,6 triliun. Sementara ekuitas tercatat Rp 13,2 triliun.

Analis MNC Securities Reza Nugraha mengatakan, sektor telekomunikasi menghadapi tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Maklum, sektor ini membutuhkan modal besar untuk ekspansi. Apalagi, pertumbuhan teknologi memaksa emiten telekomunikasi menyediakan teknologi canggih bagi pelanggan. Untuk itu, emiten mencari dana ekspansi dengan pinjaman. "Ini menjadi beban besar sehingga memicu rugi bersih," ujar dia.

Beban EXCL kian bertambah akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Maklum, EXCL memiliki utang besar dalam mata uang asing. EXCL juga menggunakan dollar AS untuk belanja modal. Meski beban kian membengkak, EXCL kesulitan menggenjot pendapatan. Persaingan tarif antar penyedia layanan telekomunikasi menekan margin. "Dalam dua-tiga tahun pendapatan sektor telekomunikasi hanya bisa tumbuh maksimal 2%," ujar Reza.

Selain mengurangi utang, Reza berharap, EXCL menekan berbagai biaya. Dia menyarankan hold di Rp 4.300. Rabu (6/5) harga EXCL turun 1,19% ke Rp 4.150. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×