kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Insentif saham EXCL positif dalam jangka panjang


Senin, 13 April 2015 / 21:18 WIB
Insentif saham EXCL positif dalam jangka panjang
ILUSTRASI. Ikut daftar dalam pengadaan program bagi-bagi rice cooker, Maspion Group siap pasok 250.000 - 300. 000 unit


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan segera melaksanakan program Long Term Incentive (LTI) 2010 - 2015 Tahap II Grant Date V. Dalam program LTI, EXCL akan membagikan saham secara cuma-cuma kepada manajemen dan karyawan dengan jenjang tertentu, atas kontribusinya pada pertumbuhan jangka panjang dan hasil usaha perseroan.

Untuk LTI Grant Date V, perseroan akan menerbitkan 6,89 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100. Adapun harga pelaksanaannya Rp 4.888 per saham. Sementara untuk program LTI 2010 – 2015 Tahap II Grant Date V dan VI, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 85,08 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 0,997% dari modal disetor. Terhadap pelaksanaan penerbitan Saham Insentif Grant Date V dan VI ini, pemegang saham akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 1%.

William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, adanya potensi dilusi biasanya tidak disukai oleh investor. "Delusi memang kecil, tapi itu tetap mengurangi kepemilikan saham investor," ujarnya kepada KONTAN, Senin (13/4).

Namun demikian, William menilai EXCL memiliki tujuan positif dalam program LTI. Program ini juga akan berdampak bagus pada kinerja perseroan, namun dalam jangka panjang. Hal ini mengingat EXCL saat ini masih menanggung banyak utang. Dalam laporan keuangan tahun lalu, EXCL juga mengalami kerugian Rp 891,06 miliar.

William mengatakan, EXCL tahun ini masih berkutat dengan tingginya nilai utang. Sementara di sisi lain, prospek telekomunikasi sebenarnya cukup menjanjikan. Persaingan antara operator telekomunikasi kini bukan menjadi isu lagi. Pasalnya, sejauh ini tidak banyak muncul operator telekomunikasi baru. Tantangan emiten telekomunikasi saat ini adalah diluar persaingan, seperti masalah utang atau nilai tukar rupiah. "Masing-masing emiten juga sudah mendapat market sendiri, tergantung bagaimana mengambil peluangnya," lanjut William.

William optimis EXCL dapat meningkatkan kinerjanya, seiring dengan pertumbuhan pengguna fasilitas telekomunikasi maupun informasi. William merekomendasikan buy saham EXCL dengan target harga Rp 5.125 per saham. Senin (13/4) harga saham EXCL turun 0,36% ke level Rp 4.180 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×