Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menggunakan dana internal untuk membiayai seluruh kebutuhan belanja modal maupun pembayaran utang tahun ini. Dengan demikian, EXCL membutuhkan dana internal hingga Rp 10,9 triliun.
Pertama, EXCL membutuhkan dana anggaran belanja modal alias capex Rp 7 triliun. Lalu, EXCL juga membutuhkan dana untuk pembayaran utang senilai Rp 3,9 triliun. Padahal, posisi kas EXCL hingga akhir tahun 2014 hanya sekitar Rp 7 triliun. "Sisanya akan berasal dari kas operational," kata Direktur Keuangan EXCL, Muhamed Adlan bin Ahmad Tajudin usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahun di Jakarta, Rabu (1/4).
Upaya EXCL ini tak lepas dari keinginan perseroan menurunkan rasio utang. Per akhir tahun 2014, debt to equity ratio (DER) EXCL sebesar 2,7 kali. "Ke depan kami ingin terus turunkan DER," lanjut Adlan.
EXCL optimistis kinerja tahun ini akan kembali positif. Jika tahun 2014 EXCL mencatat rugi Rp 891,06 miliar, di kuartal II-2015 EXCL berharap sudah mengantongi laba. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menyiapkan sejumlah strategi.
Pertama dengan menambah jumlah stasiun pemancar alias base transceiver station (BTS). Dengan peningkatan kualitas jaringan, EXCL berharap bisa mendongkrak pertumbuhan bisnis layanan data dan layanan digital.
Kedua, EXCL akan mengembangkan teknologi 4G LTE di 10 kota besar seluruh Indonesia. Di kuartal I-2015, perseroan ingin mengimplementasikan teknologi anyar itu di lima kota terlebih dahulu. EXCL berharap pendapatan tahun ini bisa naik 7% menjadi Rp 25,10 triliun dari tahun 2014 sebesar Rp 23,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News