kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   9,00   0,06%
  • IDX 7.206   65,65   0,92%
  • KOMPAS100 1.030   3,71   0,36%
  • LQ45 782   2,87   0,37%
  • ISSI 237   3,20   1,37%
  • IDX30 404   1,60   0,40%
  • IDXHIDIV20 465   2,77   0,60%
  • IDX80 116   0,54   0,47%
  • IDXV30 118   1,38   1,18%
  • IDXQ30 129   0,40   0,31%

BBJ Populerkan Lagi Perdagangan Multilateral


Kamis, 16 April 2009 / 11:36 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mencoba mempopulerkan kembali perdagangan multilateral dengan menggelar simulasi transaksi perdagangan multilateral secara online. Supaya menarik minat peserta, BBJ menyediakan hadiah total Rp 90 juta bagi tiga pemenang.

Simulasi itu akan memperdagangkan lima produk kontrak berjangka di BBJ. Pelaksanaan simulasi itu berlangsung dua bulan, mulai 16 April 2009 hingga 16 Juni 2009. "Ada 40 pialang yang akan mengikuti simulasi ini," kata Direktur Utama BBJ Hasan Zein Mahmud, kemarin (15/4).

Perdagangan multilateral adalah produk transaksi berjangka komoditas buatan BBJ. Saat ini ada lima objek transaksi multilateral, yakni kontrak olein, kontrak berjangka emas, kontrak gulir indeks emas, kontrak gulir emas dalam rupiah, serta kontrak gulir emas dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Hingga saat ini, perdagangan multilateral di BBJ masih kurang populer. Transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) yang dibuat para pialang bursa berjangka masih lebih populer ketimbang perdagangan multilateral buatan BBJ.

Pada kuartal pertama 2009, perdagangan multilateral di BBJ cuma sebesar 0,16% dari total volume transaksi BBJ yang sebanyak 1,25 juta lot. Sebagian besar transaksi ini merupakan transaksi SPA.

Selain mensosialisasikan perdagangan multilateral, BBJ juga sedang menyiapkan perdagangan kontrak fisik crude palm oil (CPO). "Perdagangannya akan mulai 1 Juni 2009," kata Hasan.

Sekarang ini sudah ada 10 penjual CPO yang masuk daftar BBJ. Para penjual itu adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I sampai VIII, PTPN XIII, serta PTPN IV. Tercatat ada sekitar 20 pembeli yang siap meramaikan pasar.

Perdagangan fisik ini nanti tidak melibatkan pialang. Jadi perdagangan hanya terjadi antara penjual dan pembeli langsung. "Untuk tahap awal, transaksi sehari sebesar dua lot atau 1.000 ton saja sudah cukup bagus," ujar Direktur BBJ Edi Susmadi.

Kelak, harga rata-rata CPO di awal perdagangan mungkin US$ 600 per ton. Untuk menjamin keamanan transaksi, masing-masing penjual dan pembeli harus menaruh bank garansi sebesar Rp 500 juta.

Jika perdagangan fisik CPO ini berjalan baik, BBJ akan segera menambah komoditas lain, seperti kopi atau cokelat. "Kami hanya perlu mengubah sedikit sistemnya," kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×