kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Bayan Resources (BYAN) Incar Pendapatan US$ 3,2 Miliar - US$ 3,4 Miliar di Tahun Ini


Senin, 05 Desember 2022 / 18:54 WIB
Bayan Resources (BYAN) Incar Pendapatan US$ 3,2 Miliar - US$ 3,4 Miliar di Tahun Ini
ILUSTRASI. Aktivitas perusahaan pertambangan batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengincar pendapatan tahunan sekitar US$ 3,2 miliar - US$ 3,4 miliar di sisa tahun 2022. Sejalan dengan target tersebut, BYAN mengejar rencana produksi sebesar 37 juta - 39 juta metrik ton (MT) batubara di sepanjang tahun 2022 dengan target volume penjualan yang mirip.

“Volume penjualan dicanangkan berada dalam kisaran 37 juta - 39 juta metrik ton,” tutur Direktur BYAN, Jenny Quantero dalam acara public expose, Senin (5/12).

Target pendapatan BYAN di tahun 2022 melampaui realisasi pendapatan tahun sebelumnya. Mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, BYAN membukukan pendapatan US$ 2,8 miliar dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk sebesar US$ 1,21 miliar. Capaian tersebut ditopang oleh volume penjualan batubara sebesar 40,4 juta MT di tahun 2021.

Sepanjang Januari-September 2022 lalu, BYAN telah merealisasikan produksi batubara 27,8 juta MT atau naik tipis dibanding produksi batubara Januari-September 2021 yang sebesar 27,3 juta ton.

byanBaca Juga: Bayan Resources (BYAN) Cetak Kinerja Moncer, Laba Bersih Melonjak 150%

Sementara itu, volume penjualan batubara BYAN di Januari-September 2022 sudah mencapai 28  juta ton, turun dibanding volume penjualan Januari-September 2021 yang mencapai 29,3 juta ton.

Meski begitu, penurunan volume penjualan tersebut dibarengi dengan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Tercatat, ASP BYAN naik dari semula US$ 59,7 per MT di Januari-September 2021 menjadi US$ 119,4 per MT di Januari-September 2022.

Alhasil, BYAN membukukan pendapatan US$ 3,34 miliar di Januari-September 2022, melesat 91,42% dibanding pendapatan Januari-September 2021 yang sebesar US$ 1,74 miliar.

Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih BYAN meroket 150,25% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula US$ 650,32 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 1,62 miliar di Januari-September 2022.

 

“Kenaikan ini (kenaikan kinerja) disebabkan oleh harga jual rata-rata yang meningkat,” tutur Jenny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×