Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) memperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan menarik sampai akhir tahun nanti. Rencana pemangkasan suku bunga The Fed diyakini akan menjadi salah satu katalis positifnya.
Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), Eri Kusnadi mengatakan reksadana pendapatan tetap masih banyak diminati karena meskipun return-nya lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham, aset ini tetap relevan sebagai diversifikasi portofolio dan perlindungan nilai investasi dalam kondisi tertentu.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan agar investor lebih berhati-hati. Investasi reksadana pendapatan tetap juga harus memperhatikan kondisi ekonomi global. Eri bilang prospek reksadana pendapatan tetap di tahun ini masih akan tergantung pada dinamika suku bunga, kondisi ekonomi global dan domestik, serta preferensi risiko investor.
“Maka kami akan menjaga stabilitas performa fund dengan menjaga durasi di level mid-low untuk meminimalisir risiko. Kami juga akan terus memberikan solusi kebutuhan investasi untuk para investor," ujar Eri kepada Kontan.co.id, Selasa (19/9).
Baca Juga: Saham Mulai Redup, Ini 5 Reksadana Campuran Terbaik yang Pimpin Penguatan Sepekan
Secara umum, Eri melihat sampai Agustus 2024, investasi reksadana masih cukup positif. Sejauh ini, bisnis dan kinerja reksadana masih bertumbuh meskipun pertumbuhannya tidak naik signifkan seperti pada saat kondisi pandemi Covid-19. Jumlah investor reksadana juga naik sebanyak satu juta pada tahun ini.
"Artinya saya lihat bisnis reksadana tidak redup ya, masih bertambah investornya sebanyak satu juta, meski pertumbuhannya tidak sebesar saat pandemi Covid-19, yang mana saat itu memang akselerasi digital lumayan bertambah pesat," paparnya.
Ia memprediksi kinerja dan bisnis reksadana masih prospektif dan menarik hingga akhir tahun nanti, seiring dengan perekonomian yang juga terus bertumbuh di Indonesia.
Hingga Agustus 2024, produk reksadana saham mencatatkan return tertinggi. Imbal hasilnya mencapai 2,70% dibandingkan dengan produk reksadana lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News