Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memutuskan untuk menunda serangkaian rencana bisnis yang mestinya dilakukan tahun ini. Penundaan tersebut membuat adanya penyesuaian alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) Barito Pacific yang dipangkas dari US$ 525 juta menjadi US$ 185 juta.
Direktur Keuangan Barito Pacific David Kosasih menjelaskan pemangkasan alokasi tersebut paling banyak digunakan untuk proyek pembangunan pabrik Chandra Asri alias CAP II sebesar US$ 135 juta dari semula US$ 430 juta dan sisanya untuk Star Energy dari semula sekitar US$ 80 juta.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) bukukan pendapatan US$ 610,6 juta pada kuartal I 2020
Penundaan tersebut terdiri dari mundurnya target final investment decision (FID) pada CAP II yang tadinya ditargetkan 2021 menjadi 2022. “Meskipun mundur dari rencana awal, proses yang ada tetap berjalan dengan penyesuaian,” jelas David dalam teleconferece, Kamis (11/6).
Sedangkan di Star Energy, terjadi penundaan pelaksanaan program drilling ke tahun 2021 untuk memastikan BRPT dapat beroperasional secara maksimal di tahun ini.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham BRPT, GJTL, dan MDKA untuk Kamis (11/6)
Sedangkan untuk pengeluaran capex konsolidasi sampai kuartal 1-2020 tercatat sebesar US$ 55 juta sebagian besar untuk proyek perluasan pabrik MTBE dan Butene-1 yang tetap dijalankan sebagaimana mestinya dengan target penyelesaian pada kuartal 3-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News