Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan bersih PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di kuartal I-2020 tercatat turun 10,10% menjadi US$ 610,6 juta, dari US$ 679,24 juta di kuartal I-2019. Sementara itu EBITDA turun 40,4% menjadi US$ 96 juta dan laba bersih sesudah pajak sebesar US$ 14,19 juta turun sekitar 61,15% secara tahunan (yoy).
BRPT masih mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 2,09 juta, padahal di kuartal I-2019 masih membukukan laba US$ 5,62 juta.
Baca Juga: Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak
Direktur Utama BRPT Agus Pangestu mengatakan, kinerja kuartal I-2020 mencerminkan periode yang menantang dari industri petrokimia dunia, dengan rekam jejak marjin yang rendah didorong oleh melemahnya permintaan khususnya di pasar domestik China yang disebabkan oleh Covid-19.
Penurunan pendapatan bersih sebagian besar disebabkan menurunnya harga rata-rata penjualan produk petrokimia khususnya Olefins dan Polyfelins dengan volume penjualan yang relatif stabil.
Pendapatan bersih dari kegiatan petrokimia di bawah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 13,6% dari US$ 552 juta di kuartal I-2019 menjadi US$ 477 juta di kuartal II-2020 mencerminkan rata-rata harga penjualan terhadap seluruh produk menjadi US$ 865 per ton dari US$ 999 per ton di kuartal I-2019.
Baca Juga: IHSG diproyeksi melemah, berikut saham yang bisa jadi pilihan untuk Kamis (11/6)
Sementara itu beban pokok pendapatan sedikit meningkat sebesar 0,76% dari US$ 514,67 juta menjadi US$ 518,64 juta yang disebabkan oleh peningkatan konsumsi bahan baku pada industri petrokimia, diimbangi dengan harga naphta yang lebih rendah dengan rata-rata sebesar US$ 521 per metrik ton dari US$ 533 per metrik ton pada kuartal III-2019.