Barito Pacific (BRPT) Gelontorkan Capex US$ 480 Juta per September 2025

Rabu, 12 November 2025 / 16:51 WIB

ILUSTRASI. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah menggelontorkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 480 juta selama periode Januari–September 2025.

Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah menggelontorkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 480 juta selama periode Januari–September 2025.

Direktur Barito Pacific David Kosasih menjelaskan, mayoritas merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk pelaksanaan beberapa proyek yang sedang berlangsung, mulai dari aset geothermal dan modal akuisisi.

“Ada peningkatan kapasitas di aset geothermal kami, utamanya itu. Lalu ada beberapa akuisisi yang kami lakukan juga di tahun ini,” katanya dalam paparan publik, Rabu (12/11/2025).

Adapun pembangunan Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon masih terus dikebut. Per September 2025, pembangunan pabrik ini telah mencapai 33% penyelesaian.

Tak hanya itu, BRPT melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah menuntaskan proses akuisisi jaringan ritel stasiun pengisian bahan bakar Esso milik ExxonMobil di Singapura.

Menilik laporan keuangan per 30 September 2025, BRPT meraup pendapatan sebesar US$ 5,56 miliar. Pendapatan ini tumbuh 231,74% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 1,67 miliar.

Hingga kuartal III-2025, laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT mencapai US$ 557,80 juta, yang melesat 2.071.86% secara tahunan dari US$ 26,80 juta.

Rekomendasi Saham

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta merekomendasikan add saham BRPT dengan target harga di Rp 3.990. Pada akhir perdagangan Rabu (12/11), BRPT ditutup menguat 7,08% ke posisi Rp 3.780.

Nafan memproyeksikan, saham BRPT akan menguji support di level Rp 3.620. Sementara itu, pergerakan saham BRPT ini diperkirakan akan menguji level resistance di Rp 3.990 per saham.

“Secara teknikal, pergerakan harga saham membentuk pola bullish engulfing line candlestick pattern didukung Stochastics Oscillator dan RSI yang menunjukkan sinyal positif,” katanya kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).