kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak yang tak memperhatikan, kurva imbal hasil AS sempat terbalik lagi!


Rabu, 29 Januari 2020 / 10:43 WIB
Banyak yang tak memperhatikan, kurva imbal hasil AS sempat terbalik lagi!
ILUSTRASI. Ilustrasi bendera Amerika. REUTERS/Christian Hartmann


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengingatkan saja, kurva imbal hasil surat utang AS terbalik pada 2019 untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, sehingga memicu kekhawatiran bahwa resesi kemungkinan akan terjadi. Beberapa kekhawatiran itu memudar setelah Federal Reserve melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak tiga kali dan mengatakan tidak mungkin untuk mengetatkan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Baca Juga: Tahun 2020, suku bunga acuan The Fed diprediksi melandai di level 2%

Kebijakan ini berhasil mendukung harga saham dan meningkatkan bullish investor: survei UBS Global Wealth Management yang dilakukan terhadap investor dengan nilai kekayaan tinggi menunjukkan bahwa 94% responden mengharapkan imbal hasil positif pada tahun 2020, sementara jajak pendapat manajer dana dari Bank of America Merrill Lynch menunjukkan alokasi saham pada level tertinggi dalam 17 bulan terakhir.

Reuters memberitakan, inversi yield yang singkat pada hari Selasa terjadi ketika investor bergegas kembali ke masuk ke surat utang AS dan aset haven lainnya. Hal ini mendorong harga obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan menekan imbal hasil.

Baca Juga: Gundlach: Bakal ada guncangan hebat akibat menggunungnya utang AS di 2020

"Anda memiliki perasaan ekonomi global rapuh yang mengandalkan dukungan dari bank sentral dan situasi di mana banyak aset berisiko muncul ... dinilai terlalu tinggi," kata Thanos Bardas, co-head income investment grade Neuberger Berman.

Pasar saham AS berada di jalur positif untuk menghapus sebagian besar kerugian hari sebelumnya (28/1/2020), setelah jatuh ke level terendah dua minggu sehari sebelumnya. Tetapi investor tetap khawatir tentang seberapa parah pembatasan perjalanan dari dan ke China, serta langkah-langkah lain untuk mengendalikan virus ini akan berdampak pada ekonomi China dan mengguncang seluruh dunia. 




TERBARU

[X]
×