kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak rights issue di BEI, emiten ini bisa dicermati


Jumat, 23 Juli 2021 / 21:25 WIB
Banyak rights issue di BEI, emiten ini bisa dicermati
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Banyak rights issue di BEI, emiten ini bisa dicermati.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

Adapun menurut hitungannya, rights issue BBRI akan berada di kisaran harga Rp 3.400 per saham. Dengan asumsi, BBRI mengeksekusi seluruh saham yang mendapatkan persetujuan pemegang saham, yakni  28,67 miliar saham. 

Terhadap saham BBRI, dalam jangka pendek investor disarankan untuk wait and see. Mengingat ada potensi harga sahamnya menurun sebelum aksi korporasi dilakukan. Sementara dalam jangka panjang investor bisa buy dengan target harga Rp 4.470 per saham. 

Selain BBRI, emiten perbankan lain yang menggelar penambahan modal adalah PT Bank Permata Tbk. Emiten berkode BNLI itu meningkatkan modal sebanyak-banyaknya 88 miliar saham kelas B dengan nominal Rp 125 per saham.

Baca Juga: Dana rights issue Bank Permata (BNLI) akan digunakan untuk ekspansi kredit

Menurut catatan Kontan, dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk ekspansi kredit dan aset produktif . Di sisi lain, BNLI berharap aksi ini dapat memperkuat struktur permodalan. 

Asal tahu saja, Bangkok Bank selaku pemilik 98,71% saham BNLI telah menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue tersebut. Bangkok Bank juga telah menyetorkan Rp 10,82 triliun pada 21 Desember 2020. Selama ini, dana tersebut diperhitungkan sebagai dana setoran modal Permata Bank. 

Secara umum, kata  Edward, aksi korporasi suatu emiten dapat berpengaruh positif terhadap pergerakan harga saham apabila dana yang dihimpun digunakan untuk ekspansi perusahaan. Jika dana rights issue dimanfaatkan untuk pembayaran utang atau refinancing, maka dampaknya cenderung netral ke pergerakan sahamnya. 

Sekadar informasi, selain kedua emiten perbankan itu, ada juga emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) dan emiten perdagangan batubara PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang menghimpun dana dengan penerbitan saham di bursa.  DADA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,35 miliar saham baru dan DWGL menerbitkan 871,16 saham baru. 

Menurut catatan Kontan, DADA mencari tambahan dana untuk membeli saham PT Cipta Diamond Property. Sementara DWGL berencana memperkuat struktur permodalan, khususnya meningkatkan modal pada anak perusahaan PT Sinergi Laksana Bara Mas, yang kemudian akan dimanfaatkan seluruhnya sebagai modal kerja untuk pembelian batubara. 

Selanjutnya: Ketok palu, RUPSLB BRI (BBRI) setujui rights issue 28 miliar lembar saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×