Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet pengendali dari perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menambah kepemilikan saham perusahaan masing-masing.
Terbaru, Prajogo Pangestu selaku pemegang kendali PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melakukan pembelian sebanyak 3 juta saham di perusahaan. Salah satu orang terkaya di Indonesia itu mesti merogoh kocek sebesar Rp 23,83 miliar untuk pembelian saham tersebut.
Langkah serupa juga diikuti oleh PT Cakra Bhakti Para Putra selaku pengendali PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), yang menambah kepemilikan sebesar 1,13 juta saham.
Baca Juga: Ramai Aksi Pengendali Borong Saham Perusahaan, Begini Saran Analis
Sementara itu, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara sebagai pengendali PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) tercatat memborong 19,8 juta saham.
Pengendali PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) pun ikut ambil bagian dengan menambah kepemilikan sebesar 3,2 juta saham. Sedangkan pengendali PT Hillcon Tbk (HILL) memperbesar porsi kepemilikannya sebanyak 10,8 juta saham.
Tak ketinggalan, pengendali dari PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) juga melakukan aksi serupa dengan menambah 105,53 juta saham.
Direktur Utama PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) Vicktor Aritonang menyebutkan aksi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat struktur kepemilikan dan kontrol terhadap operasional bisnis.
Baca Juga: Menengok Lagi Buyback serta Aksi Borong Saham oleh Direksi dan Pengendali Emiten
“Penambahan kepemilikan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan DOOH secara berkelanjutan," kata Vicktor dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/7).
Vicktor meyakini prospek bisnis media luar ruang digital masih sangat menjanjikan, dan penguatan kontrol akan memudahkan eksekusi strategi ekspansi yang telah dirancang.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai dampak dari aksi borong saham ini bervariasi. Saham seperti INET tercatat mengalami penguatan, sementara saham HILL justru melemah.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Tambah Kegiatan Usaha, Simak Rekomendasi Analis Berikut
Dari sisi kinerja, Azis menilai emiten-emiten yang bergerak di sektor infrastruktur jaringan dinilai masih memiliki prospek yang menjanjikan, seiring dengan potensi pertumbuhan melalui ekspansi jaringan serta dukungan program pemerataan akses di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Tapi, mengingat harga yang sudah naik tinggi seperti INET, kami menyarankan untuk wait and see mencari momentum dalam entry," kata Azis kepada Kontan, Selasa (22/7).
Adapun strategi ini bertujuan untuk mengurangi risiko entry di puncak harga sambil tetap menangkap potensi pertumbuhan jangka menengah seiring realisasi proyek ekspansi yang sedang berjalan.
Selanjutnya: Ucapan Ulang Tahun & Cara Membuat e-KTP Jika Hari Ini (23/7) Umur 17 Tahun
Menarik Dibaca: Pentingnya Perlindungan Jiwa dan Kesehatan Sebelum Studi ke Eropa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News