Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya tersandung usai reli selama 11 hari perdagangan berturut-turut. Di mana, IHSG ditutup melemah 0,72% ke posisi 7.344,74 pada Selasa (22/7).
Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, sejak awal bulan ini IHSG kembali mendapatkan momentumnya setelah mengalami keterpurukan.
Menurut Nico, tantangan pasar saat ini hanya satu, yakni ketidakpastian pasar menjelang tenggat tarif 1 Agustus mendatang. Sehingga, ini memicu kekhawatiran investor yang berujung pada aksi profit taking atau ambil keuntungan.
Di samping itu, Nico melihat masih terdapat sentimen positif yang berpotensi mendukung pergerakan IHSG ke depan.
“Termasuk, Indonesia yang sudah mendapatkan kesepakatan tarif, turun ke 19% dari sebelumnya 32%,” katanya kepada Kontan, Selasa (22/7).
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,72% ke 7.344, MBMA, BRPT dan ANTM Top Losers LQ45, Selasa (22/7)
Nico bilang, penurunan tingkat suku bunga acuan dan program-program dari pemerintah yang mulai berjalan juga dapat mendorong penguatan.
Sebelum perdagangan Selasa (22/7) ditutup, Nico mencermati bahwa IHSG secara teknikal sudah berada di level yang relatif tinggi.
“Sehingga, memang dibutuhkan koreksi yang tidak lebih rendah dari 7.200,” imbuhnya.
Dengan begitu, ia menaksir, jika koreksi tidak di bawah level tersebut, IHSG masih berpeluang untuk menyentuh level 7.500 pada akhir tahun ini.
Selanjutnya: Setelah Rebound Sejak Mei, Saham GIAA Belum Sanggup Terbang Lebih Tinggi
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News