Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 12,38% dalam sebulan dan terkoreksi 2,95% dalam seminggu terakhir.
"Komitmen dari pemerintah dalam melibatkan perbankan sebagai garda depan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat memberikan trigger positif bagi perbankan selain dari sisi kinerja," paparnya ketika dihubungi Kontan, Jumat (25/9).
Dari segi kinerja, ia menilai saat ini capaian kinerja perbankan masih inline meski ada potensi perlambatan. Menurut Okie kecukupan modal dan NPL masih sesuai dengan asumsi sebelumnya.
Meski saham-saham perbankan ini banyak dilepas investor asing, namun Okie melihat sejumlah saham perbankan yang menarik untuk dicermati seperti BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI.
Secara valuasi, saham BBNI saat ini menjadi yang paling menarik lantaran ditradingkan di bawah nilai bukunya dan lebih rendah dari emiten lain. Okie bilang, saham BBCA, BBRI dan BMRI saat ini diperdagangkan relatif pada nilai yang wajar.
Baca Juga: IHSG masih melemah 2,24% dalam sepekan, berikut prediksi untuk pekan depan
Adapun price to book value (PBV) BBNI tercatat 0,78 kali, BBRI di 2,10 kali, PBV BBCA 4,09 kali, dan PBV BMRI 1,39 kali. Sebagai informasi, biasanya PBV digunakan untuk menilai valuasi harga saham perbankan, PBV dinilai lebih pas karena memasukkan ekuitas sebagai perhitungan untuk mencari nilai buku. Nantinya saham yang memiliki rasio PBV besar, maka valuasi saham tersebut tinggi, pun sebaliknya.
Okie menyarankan pelaku pasar untuk bisa mencermati saham BBCA dengan target harga Rp 31.250, BBRI dengan target harga Rp 3.320, saham BMRI dengan target Harga Rp 5.800, dan BBNI dengan target harga Rp 5.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News