kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak dilepas asing, simak rekomendasi analis untuk saham perbankan


Senin, 28 September 2020 / 05:50 WIB
Banyak dilepas asing, simak rekomendasi analis untuk saham perbankan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing masih gencar menarik dana dari pasar saham domestik dalam sepekan terakhir. Tercatat aksi jual bersih asing selama satu minggu senilai Rp 2,51 triliun di seluruh pasar.

Apabila dilihat dari awal tahun hingga sekarang ini, dana asing yang hengkang dari bursa saham domestik sudah mencapai Rp 42,21 triliun di seluruh pasar.

Dalam sepekan, ada tiga saham perbankan besar yang banyak dijual oleh investor asing meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, ada beberapa hal yang membuat investor asing terus melego saham-saham perbankan.

Baca Juga: Emiten properti berharap tren bunga KPR rendah bisa dongkrak penjualan

Misalnya saja, adanya peluang perlambatan kinerja pada kuartal III yang membayangi emiten perbankan, di mana kredit macet atau non performing loan (NPL) dikhawatirkan dapat meningkat pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid I.

Selain itu, rebalancing portfolio ke equity atau bonds dari investor asing pada bulan Agustus dan September turut memberikan tekanan pada kinerja harga saham emiten perbankan.

Lihat saja, saham BBCA terkoreksi hingga 13,63% dalam satu bulan terakhir dan minus 0,36% dalam seminggu ini.

Selanjutnya saham BMRI juga melemah 14,06% dalam sebulan dan turun 4,04% dalam seminggu, BBRI juga terkoreksi 14,36% dalam sebulan dan turun menyusut 1,86% dalam seminggu terakhir.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 12,38% dalam sebulan dan terkoreksi 2,95% dalam seminggu terakhir.

"Komitmen dari pemerintah dalam melibatkan perbankan sebagai garda depan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat memberikan trigger positif bagi perbankan selain dari sisi kinerja," paparnya ketika dihubungi Kontan, Jumat (25/9).

Dari segi kinerja, ia menilai saat ini capaian kinerja perbankan masih inline meski ada potensi perlambatan. Menurut Okie kecukupan modal dan NPL masih sesuai dengan asumsi sebelumnya.

Meski saham-saham perbankan ini banyak dilepas investor asing, namun Okie melihat sejumlah saham perbankan yang menarik untuk dicermati seperti BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI.

Secara valuasi, saham BBNI saat ini menjadi yang paling menarik lantaran ditradingkan di bawah nilai bukunya dan lebih rendah dari emiten lain. Okie bilang, saham BBCA, BBRI dan BMRI saat ini diperdagangkan relatif pada nilai yang wajar.

Baca Juga: IHSG masih melemah 2,24% dalam sepekan, berikut prediksi untuk pekan depan

Adapun price to book value (PBV) BBNI tercatat 0,78 kali, BBRI di 2,10 kali, PBV BBCA 4,09 kali, dan PBV BMRI 1,39 kali. Sebagai informasi, biasanya PBV digunakan untuk menilai valuasi harga saham perbankan, PBV dinilai lebih pas karena memasukkan ekuitas sebagai perhitungan untuk mencari nilai buku. Nantinya saham yang memiliki rasio PBV besar, maka valuasi saham tersebut tinggi, pun sebaliknya.

Okie menyarankan pelaku pasar untuk bisa mencermati saham BBCA dengan target harga Rp 31.250, BBRI dengan target harga Rp 3.320, saham BMRI dengan target Harga Rp 5.800, dan BBNI dengan target harga Rp 5.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×