kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG masih melemah 2,24% dalam sepekan, berikut prediksi untuk pekan depan


Sabtu, 26 September 2020 / 06:30 WIB
IHSG masih melemah 2,24% dalam sepekan, berikut prediksi untuk pekan depan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan jual pada pasar saham Indonesia sedikit mereda pada perdagangan terakhir pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 103,03 poin atau 2,13% ke posisi 4.945,79 pada akhir perdagangan Jumat (25/9) setelah turun dalam empat hari perdagangan berturut-turut.

Penguatan IHSG pada hari ini diiringi oleh aksi jual asing senilai Rp 829,60 miliar di seluruh pasar. Net sell asing mencapai Rp 2,51 triliun dalam sepekan. IHSG melemah 2,24% dalam seminggu terakhir dari posisi dari 5.059,22 pada Jumat (18/9).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, bocornya dokumen The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) juga menahan laju IHSG dalam sepekan terakhir. "IHSG tertekan sentimen terkait kasus FinCen, memang terlihat jelas yang drop paling besar saham-saham perbankan," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (25/9).

William menyebut, penguatan IHSG pada hari ini terangkat oleh sentimen vaksin buatan China yang memperoleh restu dari Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO). "Penguatan IHSG ini masih dengan volume yang masih minim, dan efek sentimen vaksin yang kembali dihidupkan tersebut membuat saham-saham farmasi lebih menarik," papar William.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG berkurang Rp 126 triliun dalam sepekan

William menambahkan, IHSG masih berada dalam tren menurun sehingga pada Senin (28/9) nanti pergerakan IHSG akan mixed cenderung melemah dalam range 4.866-4.974.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG pada Jumat kemarin lantaran adanya technical rebound dan kecenderungannya masih menguat terbatas. Selain itu, penguatan IHSG mengekor pergerakan bursa global dan regional yang juga bergerak ke zona hijau.

Sementara itu, pergerakan IHSG yang terkoreksi dalam sepekan ini disebabkan oleh kembali meluasnya pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan beberapa negara terutama di Eropa kembali melakukan lockdown. "Di samping itu juga ada imbas dari skandal HSBC yang terjadi di pekan ini," ungkapnya, Jumat (25/9).

Baca Juga: Wall Street turun menjelang akhir pekan, tekanan di saham teknologi mereda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×