Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Jumlah pengguna aktif juga naik menjadi 4,95 juta dari 4,54 juta dan 3,55 juta masing-masing pada kuartal empat 2020 dan kuartal 1-2020.
Selain itu, BMRI berinvestasi pada Bukalapak melalui Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang merupakan anak usahanya, setelah sukses menjual Mokka ke Go-Jek seharga US$ 130 juta pada April-2020 dan IPO Cashlez di IDX pada Mei-2020 dengan market cap mencapai US$ 45 juta.
MCI saat ini juga memiliki investasi pada sejumlah perusahaan rintisan berbasis teknologi keuangan seperti 'Amarta', Koinworks', dan 'Investree' yang diperkirakan dapat semakin menumbuhkan valuasi perseroan dan meningkatkan integrasi ekosistem digitalnya.
Baca Juga: Saratoga Investama Sedaya (SRTG) akan lakukan stock split, simak jadwalnya
Laba bersih kuartal pertama 1-2021 turun 25,2% YoY menjadi Rp 5,92 triliun, yang disebabkan oleh kenaikan beban provisi hingga 55,4% YoY menjadi Rp 5,41 triliun. Namun, laba operasional sebelum provisi (PPOP) tercatat masih tumbuh tipis 1,8% YoY menjadi Rp14,12 triliun.
Sementara itu, kredit tumbuh 9,1% YoY menjadi Rp 984,86 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 25,5% YoY menjadi Rp 1181,32 triliun. Likuiditas meningkat, yang ditandai oleh LDR yang turun menjadi 81.1% dari 94,9% dan 83,0% masing-masing pada kuartal pertama tahun 2020 dan kuartal keempat 2020.
Ia memberikan rekomendasi buy saham BMRI dengan target harga Rp 7.350.
Selanjutnya: Kinerja Saraswati Anugerah (SAMF) apik, pendapatan melonjak 14% di kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News