Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini (19/6), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) mulai melakukan penawaran awal initial public offering (IPO). Perbankan asal Jawa Timur ini akan menawarkan 2,983 miliar saham baru yang berupa saham atas nama Seri B pada hajatan tersebut.
"Saham yang akan dikeluarkan ini setara dengan 20% dari modal ditempatkan," kata Direktur Bahana Securities Andi Sidharta ketika ditemui di Jakarta, Selasa (19/6). Saat ini kepemilikan saham seri A Bank Jantim antara lain Pemprov Jatim 64,33% dan pemerintah kota/kabupaten se Jawa Timur Pemerintah Kota 35,67%.
Walaupun kondisi pasar global saat ini masih cenderung turun, Bank Jatim tetap percaya diri melaksanakan IPO. "Kami selaku calon emiten masih optimistis. Karena dari pre marketing, permintaannya masih bagus, sehingga kami percaya diri," ujar Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto.
Dana hasil IPO kali ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit, perluasan jaringan, dan pengembangan teknologi informasi. "Alokasi sebagian besar saham IPO akan ditujukan kepada investor domestik. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika JLU akan menawarkan ke asing," jelas Direktur Mandiri Sekuritas Iman Rachman dikesempatan yang sama.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas. Adapun masa penawaran awal saham dijadwalkan pada 19-26 Juni 2012, dengan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) diharapkan pada 29 Juni 2012. Perkiraan masa penawaran umum pada 3-5 Juli 2012 dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2012.
Dalam proses penawaran umum perdana saham itu, perusahaan menggelar program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan. Selain itu, Bank Jatim menerbitkan opsi saham untuk program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) maksimal 0,71% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
Setelah IPO, kepemilikan saham Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan berkurang menjadi 51,46%. Sementara itu, kepemilikan saham Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Timur juga akan menyusut dari 28,54%, sedangkan publik 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News