Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk akan membagikan dividen dari laba bersih tahun 2020 sebesar 35%. Rasio dividen disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (30/4).
Tahun lalu, laba bersih Bank Danamon mencapai Rp 1 triliun atau turun sebesar 75% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 4,07 triliun di akhir 2019. Perlambatan itu salah satunya diakibatkan menurunnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perseroan sebesar 6% yoy menjadi Rp 13,64 triliun.
Begitu pula dengan pendapatan non bunga atau net interest income yang terkontraksi sebesar 10% secara tahunan menjadi Rp 3,32 triliun.
Baca Juga: Segmen emas menopang kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) sepanjang 2020
Dengan rasio 35% maka total dividen yang akan dibayarkan Bank Danamon mencapai Rp 352,66 miliar atau Rp 36,08 per lembar saham.
Sedangkan 1% dari laba bersih atau sebesar Rp 10,07 miliar akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Yasushi Itagaki, Direktur Utama Danamon mengatakan, Kondisi perekonomian yang menantang di tahun 2020 mendorong Perseroan untuk melakukan berbagai inisiatif operasional dalam rangka menjaga dan meningkatkan produktivitas serta kualitas layanan terhadap nasabah di masa pandemi.
"Langkah-langkah ini diharapkan akan memperkuat kinerja Perseroan sehingga memiliki pondasi yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa mendatang," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (30/4).
Baca Juga: Laba bersih Adaro Energy (ADRO) turun 26,9% di kuartal pertama 2021
Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan imbal hasil bagi para pemegang saham dengan berfokus pada dividen dalam mewujudkan keseimbangan optimal antara modal ekuitas kuat dengan investasi strategis untuk pertumbuhan.
RUPST Danamon tahun ini tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan juga memperhatikan keselamatan pemegang saham sebagai pemangku kepentingan Perseroan.