Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melaporkan laba bersih sebesar US$ 71,74 juta di kuartal pertama 2021. Realisasi ini menurun 26,9% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 98,17 juta.
Penurunan laba Adaro tidak terlepas dari turunnya pendapatan. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 691,97 juta, menurun 7,79% dari pendapatan di kuartal pertama 2020 yang sebesar US$ 750,46 juta.
Secara rinci, pendapatan ADRO didominasi oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga, yakni penjualan ke pasar ekspor sebesar US$ 512,294 juta dan pasar domestik senilai US$ 140,35 juta. Jasa pertambangan kepada pihak ketiga menghasilkan pendapatan US$ 22,34 juta.
Sementara penjualan batubara kepada pihak berelasi di pasar domestik hanya US$ 6,91 juta. Adapun pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10% dari total pendapatan yakni kepada TNB Fuel Services Sdn. Bhd. senilai US$ 120,25 juta.
Baca Juga: Tren harga batubara membaik, ini rekomendasi saham Adaro Energy (ADRO) dari analis
Meski demikian, ADRO berhasil menekan sejumlah bebannya sepanjang kuartal pertama. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 9% dari semula US$ 552,06 juta menjadi US$ 502,19 juta. Beban usaha juga menurun 25% menjadi US$ 45,90 juta. Namun, beban lain-lain terpantau naik, dari sebelumnya US$ 8,74 juta menjadi US$ 10.29 juta.
Per 31 Maret 2021, jumlah aset ADRO mencapai US$ 6,48 miliar, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 2,38 miliar dan ekuitas mencapai US$ 4,1 miliar. Adapun kas dan setara kas ADRO mencapai US$ 1,19 miliar, naik dari posisi per 31 Desember 2020 yang hanya US$ 1,17 miliar.
Baca Juga: Catat jadwal pembagian dividen Adaro Energy (ADRO) total US$ 146,8 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News