kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Amar fokuskan belanja modal untuk pengembangan teknologi dan produk digital


Jumat, 07 Februari 2020 / 15:38 WIB
Bank Amar fokuskan belanja modal untuk pengembangan teknologi dan produk digital
ILUSTRASI. Managing Director Amar Bank, Vishal Tulsian saat kunjungan ke redaksi KONTAN.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) sebagai bank yang mengedepankan prinsip fintech masih berfokus untuk mengembangkan produk digital sebagai modal utama menghadapi 2020.

Bank yang baru saja melakukan initial public offering (IPO) pada 9 Januari 2020 silam ini, berhasil mengantongi dana segar mencapai Rp 209 miliar. Pada IPO tersebut, AMAR melepas sebanyak 1,2 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 174.

Ketika disinggung mengenai penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran tersebut, Direktur Utama Bank Amar Vishal Tulsian tidak bisa merinci jumlah serta alokasinya.

Baca Juga: Pasca IPO, Bank Amar siap bersaing melalui berbagai produk digital

Ia menjelaskan AMAR mempunyai konsep yang berbeda mengenai capital expenditure karena capex AMAR tidak bisa diukur atau disiapkan layaknya perusahaan konvensional lainnya.

“Kalau perusahaan konvensional kan bisa membuat rencana capex dalam setahun, kalau kami tidak. Karena dengan menitikberatkan pada teknologi, kami harus sangat dinamis dan harus menyesuaikan dengan ekspektasi pelanggan yang terus berubah-ubah,” ujar Vishal kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).

Dengan demikian, alih-alih membuat rencana untuk kuartal III dan IV, AMAR lebih fokus pada kuartal I. Sementara untuk tahun ini, fokus AMAR adalah peluncuran produk digital baru sehingga dananya akan digunakan untuk pengembangan dan penyempurnaan produk tersebut.
Beberapa produk yang sudah soft launching saat ini adalah Tunaiku Invest Max, Tunaiku Invest Flex, dan Tunaiku for Business.

“Jadi dana ini diinvestasikan sebagian besar ke sumber daya manusia, peningkatan kapasitas server, peralatan teknologi. Untuk tahun ini sendiri kami sudah menggunakan machine learning, internet of things (IoT), dan artificial intelligence (AI). Ini semua tidak serta merta bisa dihitung di awal,” tambah Vishal.

Dengan seluruh investasi dan berbagai produk digital yang telah siap diluncurkan, AMAR menargetkan bisa menorehkan catatan kinerja gemilang seperti yang dicapai pada tahun lalu. Vishal menyebut pertumbuhan laba bersih pada 2019 kemarin sudah empat kali lipat dibanding 2018.

“Tahun 2018 laba kami Rp 25 miliar, dan tahun 2019 lalu tumbuh hingga empat kali lipat. Oleh sebab itu kami optimistis di tahun 2020 ini pendapatan dan laba bersih kami berhasil kembali tumbuh secara signifikan,” terang Vishal.

Sementara itu, Tunaiku, selaku produk unggulan AMAR telah berhasil menyalurkan pinjaman ke lebih dari 300.000 nasabah sejak diluncurkan pada 2014 silam. 70% dari nasabah tersebut diklaim sebagai nasabah tetap karena sudah meminjam dua kali atau lebih.

Baca Juga: Sudah ada enam saham pendatang baru di bulan ini, mana yang paling menarik?

Jika ditilik dari angka aktual pencairan Tunaiku, AMAR telah berhasil mencairkan dana berkisar Rp 2 triliun sepanjang tahun lalu. Angka tersebut tumbuh 100% di mana pada 2018, total pencairan dana AMAR mencapai Rp 1 triliun.

Sedangkan untuk pertumbuhan aset bank, Vishal mengklaim saat ini telah berkembang menjadi lebih dari Rp 3 triliun. Bahkan dapat meningkat hingga Rp 2 triliun - Rp 3 triliun lagi karena rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) AMAR saat ini di atas 50%.

“Dengan demikian masih banyak ruang untuk tumbuh, dan Tolaram Grup selaku pemegang saham menyatakan akan mendukung sepenuhnya mengingat besarnya potensi bisnis ini. Kami akan terus membuat lebih banyak produk digital dan fintech ke depannya, dengan tetap menargetkan segmen underserved,” pungkas Vishal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×