Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
Dengan seluruh investasi dan berbagai produk digital yang telah siap diluncurkan, AMAR menargetkan bisa menorehkan catatan kinerja gemilang seperti yang dicapai pada tahun lalu. Vishal menyebut pertumbuhan laba bersih pada 2019 kemarin sudah empat kali lipat dibanding 2018.
“Tahun 2018 laba kami Rp 25 miliar, dan tahun 2019 lalu tumbuh hingga empat kali lipat. Oleh sebab itu kami optimistis di tahun 2020 ini pendapatan dan laba bersih kami berhasil kembali tumbuh secara signifikan,” terang Vishal.
Sementara itu, Tunaiku, selaku produk unggulan AMAR telah berhasil menyalurkan pinjaman ke lebih dari 300.000 nasabah sejak diluncurkan pada 2014 silam. 70% dari nasabah tersebut diklaim sebagai nasabah tetap karena sudah meminjam dua kali atau lebih.
Baca Juga: Sudah ada enam saham pendatang baru di bulan ini, mana yang paling menarik?
Jika ditilik dari angka aktual pencairan Tunaiku, AMAR telah berhasil mencairkan dana berkisar Rp 2 triliun sepanjang tahun lalu. Angka tersebut tumbuh 100% di mana pada 2018, total pencairan dana AMAR mencapai Rp 1 triliun.
Sedangkan untuk pertumbuhan aset bank, Vishal mengklaim saat ini telah berkembang menjadi lebih dari Rp 3 triliun. Bahkan dapat meningkat hingga Rp 2 triliun - Rp 3 triliun lagi karena rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) AMAR saat ini di atas 50%.
“Dengan demikian masih banyak ruang untuk tumbuh, dan Tolaram Grup selaku pemegang saham menyatakan akan mendukung sepenuhnya mengingat besarnya potensi bisnis ini. Kami akan terus membuat lebih banyak produk digital dan fintech ke depannya, dengan tetap menargetkan segmen underserved,” pungkas Vishal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News