kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasca IPO, Bank Amar siap bersaing melalui berbagai produk digital


Jumat, 07 Februari 2020 / 15:21 WIB
Pasca IPO, Bank Amar siap bersaing melalui berbagai produk digital
ILUSTRASI. Bank Amar Indonesia melepas 1.206.068.500 saham melalui penawaran umum perdana.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses melantai di bursa, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) akan gencar mengembangkan produk digital sebagai senjata utama dalam bersaing dengan bank-bank lainnya.

Sebagai catatan, pada initial public offering (IPO) 9 Januari 2020 silam, AMAR melepas sebanyak 1,2 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 174. Melalui penawaran ini, AMAR berhasil mengantongi dana segar sekitar Rp 209 miliar.

Baca Juga: Lepas 15,1% AMAR Melalui IPO, Tolaram Kantongi Dana Rp 209,85 M

Direktur Utama  PT Bank Amar Indonesia Tbk Vishal Tulsian menyebut, Bank AMAR pada kuartal I-2020 setidaknya akan meluncurkan dua hingga tiga produk digital. Produk-produk digital ini diklaim akan kembali menjadi pelopor di pasar, dalam hal ini perbankan digital.

“Sejauh ini kami sudah melakukan soft launching. Sementara untuk peluncuran resmi produk tersebut, kami melakukannya setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” terang Vishal kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).

Produk digital bukanlah hal yang asing bagi bank yang satu ini, sebab dalam beberapa tahun terakhir, AMAR telah bertransformasi menjadi bank fintech. Melalui produk unggulannya, Tunaiku, AMAR berusaha untuk bisa menjangkau masyarakat yang kurang terlayani oleh layanan perbankan (underserved segment).

“Bisa dibilang kami ini berpikir seperti bank tetapi bertindak seperti fintech. Itu sebabnya disebutnya bank fintech, artinya kami memiliki kekuatan sebuah bank, namun memiliki kelincahan fintech di dalam hal operasional, organisasi, karena kami menitikberatkan pada inovasi dan teknologi,” jelas Vishal.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×