kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bangun pabrik, ini anggaran modal DAJK


Rabu, 18 Februari 2015 / 06:00 WIB
Bangun pabrik, ini anggaran modal DAJK
ILUSTRASI. Buah peach atau buah persik memiliki rasa yang manis dengan tekstur daging yang sangat empuk


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Tbk (DAJK) siap berekspansi tahun ini. Untuk mendukung ekspansinya, DAJK mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 700 miliar.

Produsen kemasan ini berniat membangun pabrik flexible packaging di Subang, Jawa Barat. Di proyek ini, DAJK membutuhkan dana Rp 500 miliar. "Saat ini kami sudah membebaskan 25 hektare (ha) lahan," ungkap Wi tjaksono, Direktur Keuangan DAJK kepada KONTAN, Selasa (17/2).

DAJK membutuhkan sekitar 60 ha lahan untuk membangun pabrik tersebut. Proses pembebasan tanah akan berlangsung bertahap. Sementara pembangunan pabrik bakal dimulai pada semester II tahun ini. DAJK menargetkan pabrik tersebut mulai beroperasi di tahun 2017. Selain memperkuat ekspansi organik, DAJK siap menggeber pertumbuhan anorganik tahun ini.

DAJK menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk mengakuisisi perusahaan kompetitor. Akuisisi itu diharapkan mendongkrak kinerja DAJK. Soalnya, perusahaan yang kelak diakuisisi memiliki pelanggan besar seperti Nestle, Indofood dan Grup Tempo Scan Pacific.

"Sisa capex sekitar Rp 100 miliar untuk kebutuhan lain," lanjut Witjaksono.

Manajemen DAJK optimistis, pertumbuhan bisnisnya tahun ini positif, seiring pertumbuhan sektor konsumer. Maklum, selama ini DAJK banyak memasok kemasan untuk industri konsumer. DAJK berharap, pendapatan dan laba bersih di 2015 masing-masing tumbuh 30% dan 20%.

Tahun ini, DAJK juga terus menggenjot pemasaran produk ritel. Emiten ini ingin pendapatan dari produk ritel menyumbang 3%-5% terhadap total pendapatan tahun ini. Akhir bulan lalu, DAJK mulai memasarkan produk ritel berupa gelas, piring, mangkuk dan boks makanan kecil. Produk tersebut dipasarkan dengan brand milik DAJK. "Kami sudah mendaftarkan patennya, " ujar Witjaksono.

DAJK menyiapkan bisnis ini untuk mendukung bisnis utamanya. Berbeda dengan produk utama yang dipasarkan business to business (B2B), produk ritel ini langsung dipasarkan ke konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×