kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bangkok Bank bakal masuk, ini rekomendasi saham Bank Permata (BNLI)


Jumat, 13 Desember 2019 / 19:13 WIB
Bangkok Bank bakal masuk, ini rekomendasi saham Bank Permata (BNLI)
ILUSTRASI. Pelayanan di kantor cabang Bank Permata, Permata tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan (14/10). Bangkok Bank akan akuisisi saham Bank Permata (BNLI) milik Standard Chartered Bank dan Astra Internasional.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia menilai, harga akuisisi BNLI dengan PBV di 1,77x masih lebih rendah ketimbang akuisisi PT Bank Danamon (BDMN) oleh MUFG yang berada di sekitar 2x PBV.

“Untuk harga akuisisi masih bisa berubah karena menunggu hasil performa di kuartal akhir tahun ini. Saham BNLI masih menarik karena isu ini pun belum mencapai keputusan terakhir yang diperkirakan akan tercapai pada akhir 2020,” kata Chatherina.

Baca Juga: Bos Bangkok Bank targetkan akuisisi Bank Permata rampung kuartal III 2020

Senada, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menuturkan, apabila dibandingkan dengan valuasi akuisisi PT Bank Royal dan PT Bank Rabobank Indonesia oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta akuisisi PT Bank Danamon (BDMN) oleh MUFG, maka valuasi akuisisi BNLI ini relatif murah.

“Hanya sekitar 1.7x PBV, masih di bawah 2.0x PBV. Hanya memang valuasi harga PBV perbankan saat ini sedang turun,” tambahnya.

Dengan aksi akuisisi tersebut, Yaki berpandangan belum akan ada perubahan terhadap prospek BNLI ke depan lantaran tidak ada perubahan di bisnis model. Dalam jangka panjang, suntikan dana baru dari Bangkook Bank diharapan menambah likuiditas BNLI untuk ekspansi bisnis dan perluasan jaringan bisnis.

Menurutnya, saham BNLI hanya memiliki sedikit potensi naik. “Potensinya mungkin ada, tapi kecil karena kenaikan harga sudah cukup banyak, dan harga akuisisi hampir sama dengan harga tertinggi dalam 90 hari terakhir,” jelas Yaki.

Baca Juga: Sebelum Bangkok Bank, ini calon-calon pemilik Bank Permata

Ia menyarankan investor untuk take profit atau sell on strength dengan target harga Rp 1.370 hingga Rp 1.405 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (13/12), harga saham BNLI turun 2,67% ke level Rp 1.275 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×