Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) memasuki agenda bersih-bersih utang. Perusahaan bakal merestrukturisasi utang senilai US$ 289,9 juta, setara Rp 3,92 triliun termasuk bunga dan denda dengan skema debt to equity swap.
ELTY bakal memenuhi sejumlah persyaratan untuk memulai proses restrukturisasi tersebut. "Selambat-lambatnya persyaratan efektif sudah dipenuhi hingga Februari 2018, sehingga skema restrukturisasi dapat direalisasikan," kata Yudy Rizard Hakim, Corporate Secretary ELTY dalam keterangan resmi, Kamis (16/11).
ELTY akan menerbitkan 2,52 miliar waran. Setiap waran memberikan hak atas sepuluh saham ELTY dengan nilai masing-masing Rp 100.
Itu merupakan salah satu skema restrukturisasi utang. Yang menarik, skema lain yang digunakan adalah penyerahan saham PT Prima Bisnis Utama, anak usaha PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), pengelola taman bermain Jungleland.
Nantinya, 8,55 miliar saham Prima Bisnis Utama akan menjadi saham yang bakal dikonversi oleh para kreditur. Padahal, jumlah saham Prima Bisnis Utama dalam JGLE sebesar 8,56 miliar.
Manajemen menjelaskan, selisih itu terjadi lantaran ELTY telah menggadaikan sejumlah saham JGLE kepada para pemegang obligasi.
Gadai itu dilakukan sebagai jaminan atas pelaksanaan restrukturisasi utang yang tertuang dalam memo kesepakatan bersama pada 31 Juli 2016.
"Berdasarkan instruksi bersama, pada 24 Agustus 2017 ELTY menjual sebagian dari saham yang digadaikan tersebut, yakni sejumlah 190,94 juta saham untuk membayar biaya yang dikeluarkan pemegang obligasi sehubungan dengan proses restrukturisasi," jelas Yudy.
Selisih inilah yang menimbulkan perbedaan antara jumlah saham Prima Bisnis Utama dalam JGLE dengan jumlah saham yang akan diserahkan dalam proses restrukturisasi.
Berbeda dengan saham Grup Bakrie lainnya yang bisa mendadak lincah saat muncul isu restrukturisasi utang, saham ELTY justru masih anteng di zona saham gocap.
Padahal, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dulu langsung keluar dari zona saham tidur itu saat isu restrukturisasi berhembus.
Analis Erdhika Elit Sekuritas Okky Jonathan bilang, hal ini lantaran investor melihat fundamental ELTY kurang menarik. Apalagi, ELTY tengah dalam kondisi rugi. Kuartal III-2017, ELTY membukukan rugi bersih RP 17,36 miliar.
Periode yang sama tahun sebelumnya, ELTY hanya mencetak laba bersih Rp 8,31 miliar. "Jadi, ya, investor akan memilih emiten yang memiliki bisnis yang baik, manajemen yang baik dan perushaaannya memiliki tujuan," ujar Okky, Kamis (16/11).
Pada satu sisi, restrukturisasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Sehingga, investor mengambil sikap wait and see apakah restrukturisasi itu akan memberikan efek positif terhadap kinerja perusahaan atau tidak. "Tapi, jangan masuk dulu kalau belum punya (saham ELTY)," pungkas Okky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News