Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akan melakukan restrukturisasi utang, dengan skema konversi utang ke saham alias share swap. Mekanisme ini sudah mengantongi persetujuan dari kreditur mereka.
Konversi saham ELTY itu dengan penyerahan saham PT Prima Bisnis Utama, anak usaha PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), pengelola taman bermain Jungleland. Nantinya, 8,56 miliar saham Prima Bisnis Utama akan menjadi saham yang bakal dikonversi oleh para kreditur.
Seperti ditulis KONTAN sebelumnya, Senin (13/11), harga pelaksanaan konversi utang ini Rp 140 per saham. "ELTY juga akan menerbitkan waran sebanyak 2,52 miliar saham sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut," kata Yudi Rizard Hakim, Sekretaris Perusahaan ELTY, dalam keterangan resmi kemarin.
Setiap pemegang satu waran berhak atas 10 saham ELTY, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Restrukturisasi utang ini baru akan berlaku efektif bila ELTY memenuhi sejumlah syarat. Salah satunya, emiten Grup Bakrie ini harus membayar biaya yang dikeluarkan kreditur.
ELTY memiliki utang berupa obligasi mencapai US$ 155 juta, dengan bunga 8,62% per tahun. Surat utang ini diterbitkan melalui entitas ELTY, BLD Investment Pte Ltd, pada 23 Maret 2010.
Tapi, ELTY mengalami gagal bayar (default) sejak tanggal jatuh tempo obligasi itu di 23 Maret 2015. Sehingga, outstanding obligasi tersebut kini mencapai US$ 289,9 juta, setara 3,92 triliun termasuk bunga dan denda.
Hingga kuartal III-2017, total liabilitas ELTY mencapai Rp 7,82 triliun. Sementara total ekuitasnya sekitar Rp 6,3 triliun. Perusahaan properti ini membukukan pendapatan sebesar Rp 915,68 miliar hingga September lalu. Angka ini meningkat ketimbang raihan di periode yang sama tahun 2016 sebanyak Rp 782,1 miliar.
ELTY masih membukukan beban bunga dan keuangan sebesar Rp 80,43 miliar. Selain itu, mereka juga masih mencatatkan kerugian lantaran ada pembatalan penjualan unit apartemen dan rumah dengan nilai Rp 1,17 triliun.
Alhasil, ELTY tetap harus menanggung kerugian Rp 17,35 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, ELTY mengantongi laba bersih Rp 8,32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News