Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Keluarga Bakrie saat ini masih mempertahankan bisnis PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang kinerjanya makin babak belur. Pemegang saham dan manajemen optimistis, bisnis perusahaan bisa berjalan lebih baik ke depan.
"Belum, kami belum akan lego BTEL," ujar Anindya Novyan Bakrie, Komisaris Utama BTEL, Jumat (11/4). Akibat rugi yang terus menerus, akhirnya modal saham (ekuitas) perseroan akhirnya merah alias negatif. Per akhir Desember 2013, ekuitas BTEL minus Rp 1 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, total kewajiban (liabilitas) BTEL membengkak dari Rp 7,41 triliun menjadi Rp 10,13 triliun. Sementara, pendapatan usaha bersih menyusut dari Rp 2,36 triliun menjadi Rp 2.07 triliun.
Perusahaan pun masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 2,64 triliun. Angka ini menyusut dari tahun 2012 yang mencapai Rp 3,13 triliun. Penurunan rugi bersih ini lantaran beban usaha yang mengempis dan tidak adanya beban terminasi lindung nilai.
Asal tahu saja, per kuartal III-2013, ekuitas BTEL sudah mulai menyusut, namun masih positif. Nilainya sekitar Rp 117,39 miliar. Adapun, per akhir 2012, modal saham BTEL mencapai Rp 1,63 triliun.
Anindya pun mengaku, pihaknya belum akan melakukan suntik modal. "Kami akan fokus untuk operasional dulu, karena (laba operasional) masih positif," kata dia.
Tahun lalu, laba usaha BTEL mulai positif, yaitu sebesar Rp 3,61 miliar. Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL menambahkan, untuk mempertahankan laba usaha terus positif, pihaknya akan melakukan pengembangan bisnis yang lebih strategis.
Terutama, bisnis data dengan menggunakan lini bisnis over the top (OTT). Investasi Grup Bakrie di jejaring sosial, Path, diharapkan bisa mendukung bisnis tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News