Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telekom Tbk (BTEL) telah menyiapkan rencana untuk memperbaiki kinerja. Terutama, dalam memperbaiki kondisi ekuitas perseroan yang sudah tercatat negatif tahun lalu.
Namun, dari rencana-rencana yang telah disiapkan, penyuntikan modal oleh pemegang saham bukan salah satu opsi yang akan dilakukan.
Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL mengatakan, sedikitnya ada tiga langkah yang akan dilakukan. Pertama, menata ulang semua utang perusahaan, terutama utang dalam mata uang asing.
"Melakukan kerjasama dengan pemasok perangkat telekomunikasi (handset) dan operator telekomunikasi lain dalam rangka mengoptimalkan operasi," jelas Jastiro dalam laporan keuangan.
Selain itu, pihaknya juga berupaya menerapkan kebijakan pengendalian biaya. Sepanjang tahun lalu, BTEL mengalami defisiensi modal alias ekuitas negatif senilai Rp 1 triliun.
Kerugian berkepanjangan akibat utang yang membengkak dan keoknya pendapatan menjadi penyebab utama. Utang terbesar BTEL adalah utang hasil penerbitan wesel senior.
Total nilai pokok utang mencapai US$ 380 juta. Utang berbunga 11,5% per tahun ini akan jatuh tempo pada 7 Mei 2015 mendatang. Hingga akhir Desember 2013, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Global Ventura masih menjadi pemegang saham utama BTEL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News