kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bakrie Telecom ingin restrukturisasi utang rampung tahun ini


Selasa, 26 Juni 2018 / 21:06 WIB
Bakrie Telecom ingin restrukturisasi utang rampung tahun ini
RUPS PT Bakrie Telecom Tbk


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Grup Bakrie ramai-ramai merestrukturisasi utang. Beban utang yang jumbo saban tahun menggerus kinerja keuangan perusahaan. Alhasil, kinerja saham ikut melorot dan bertengger di angka gocapan dan sering digembok otoritas bursa efek.

Salah satunya adalah PT Bakrie Telecom Tbk. Emiten berkode BTEL ini tengah merekstrukturisasi total utang sebesar Rp 11 triliun dari 580 kreditur.

Restrukturisasi utang dilakukan lewat skema penjadwalan ulang dan konversi saham. Dari total utang, Robertus bilang sebanyak 70% akan dikonversi menjadi saham.

"Saat ini yang sudah berhasil direstrukturisasi adalah utang dari kreditur terbesar kami Huwaei, yang telah jadi pemegang saham sebesar 16%," ujar Robertus Bismarka, Direktur Utama BTEL, Selasa (26/6).

Huwaei Group menjadi salah satu pemegang saham BTEL setelah konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai Rp 1,238 triliun menjadi 6.189 miliar saham.

Pada awal tahun ini, BTEL mendaftarkan permohonan Chapter 15 agar hasil PKPU BTEL dapat diakui sebagai penyelesaian bagi kreditur di Amerika Serikat. 

Sebagai catatan, BTEL sempat menerbitkan global bond dengan nilai emisi mencapai US$ 380 juta beberapa tahun lalu. Harapannya, proses ini bisa selesai sebelum tutup tahun 2018.

Selanjutnya, di kuartal IV-2018 dan kuartal I-2019, BTEL akan mengelar proses proses Exchanger Offer. Proses ini menawarkan pertukaran Wesel Senior yang saat ini dimiliki kreditur dengan Wesel baru yang terdiri atas OWK dan Porsi Tunai. Nantinya, kreditur memiliki OWK dapat melakukan konversi saham ke BTEL.

Robertus bilang, utang jumbo ini merupakan warisan terakhir dari bisnis telekomunikasi BTEL sebelumnya.

Jika proses restrukturisasi utang ini selesai dan seluruh OWK telah dikonversi, kepemilikan saham pendiri (Bakrie Group) akan terdelusi sampai 32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×