Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau private placement.
Melalui aksi ini, Matahari Putra Prima berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 752.914.792 saham yang mewakili sebanyak-banyaknya 10% saham baru dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Director Corporate Secretary & Public Affairs MPPA Danny Kojongian mengatakan, rencana PMHMETD telah disetujui dalam RUPSLB pada 16 Juli 2021 lalu. Di mana, PMTHMETD dapat dilaksanakan secara sekaligus atau bertahap selama 2 tahun terhitung sejak disetujuinya RUPSLB.
“Aksi korporasi ini bisa dilakukan sekaligus atau bertahap sejak 16 Juli 2021 dan sampai hari ini pihak manajemen masih belum akan melakukan hal ini (PMHMETD),” kata dia dalam Paparan Publik Expose secara virtual, Jumat (26/8).
Baca Juga: Penjualan Matahari Putra Prima (MPPA) Naik 4,80% pada Semester I 2022
Namun jika hal ini dilakukan, dia mengatakan harga pelaksanaan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 Hari Bursa berturut-turut dari Pasar Reguler sebelum tanggal permohonan Pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD.
Rencananya, MPPA bakal menggunakan dana hasil aksi korporasi tersebut untuk mendukung pelaksanaan strategi bisnis ritel baik secara offline maupun online.
Dalam paparannya, sampai Juni 2022, MPPA memiliki 199 gerai yang beroperasi di 30 provinsi di Indonesia dengan total luas gerai 579.964 meter persegi. Adapun 102 gerai diantaranya merupakan gerai dengan format Hypermart, 12 gerai Foodmart, 11 gerai Hyfresh, 8 gerai Primo, 54 gerai Boston, dan 12 gerai FMX.
Sementara, sampai Juni 2022, MPPA telah mengoperasikan 964 gerai virtual hasil dari kolaborasi dengan sejumlah lokapasar atau marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli.com, JD.ID, dan Hypermart Online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
