Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan SBAT, sambung Jefri, saat ini baru bisa menyanggupi permintaan sebesar 1600 ton/bulan atau sekitar 8 kontainer seiring dengan kapasitas produksi tahunan yang mencapai 20.000 ton.
Rencananya, dengan tambahan mesin-mesin baru yang dibeli selama tahun ini, kapasitas tahunan SBAT bisa digandakan hingga mencapai 40-50 ribu ton pertahun.
Di bursa saham sendiri, harga saham SBAT melonjak 9,29% pada perdagangan Jumat, (4/9) kemarin hingga di level Rp 306/saham dari sebelumnya di level Rp242/saham dengan volume perdagangan mencapai 824 ribu lot dan nilai transaksi mencapai Rp27 miliar.
Baca Juga: Tiga bulan setelah listing, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) menyerap seluruh dana IPO
Kenaikan harga saham dan peningkatan volume transaksi yang mencapai 10 kali lipat dari biasanya ini dipicu kabar akan masuknya dana asing ke emiten ini.
“Rencana kucuran dana dari investor ini tentu ikut mempengaruhi sentimen pasar. Kami yakinkan publik, bisnis kami terus bertumbuh dan punya prospek yang cerah dimasa mendatang. Misi kami membawa benang berkualitas baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Jefri.
Ia berharap, tambahan modal investor bisa ikut mengerek pendapatan bersih akhir tahun hingga Rp400 miliar atau naik dari tahun lalu yang berada di angka Rp 318 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News