Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri dan perdagangan tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) telah menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari initial public offering (IPO) per Juni 2020. Sebagai pengingat, SBAT resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 April 2020.
Lewat IPO, perusahaan ini melepas 425 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 105 per saham. Alhasil, SBAT mengantongi dana segar Rp 44,63 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Kamis (9/7), sebesar Rp 3,89 miliar dana IPO digunakan untuk membayar biaya-biaya emisi. Dengan begitu, hasil bersih yang diperoleh SBAT mencapai Rp 40,74 miliar.
Baca Juga: Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) akan tambah kapasitas produksi
Sebesar 78,55% dana hasil bersih tersebut digunakan untuk belanja modal berupa penambahan dan peremajaan mesin produksi beserta fasilitasnya. Total nilainya mencapai Rp 32 miliar.
Secara rinci, sebesar Rp 17,3 miliar digunakan untuk uang muka pembelian mesin open end machine, lalu Rp 5,98 miliar untuk uang muka pembelian mesin finisher drawframe, Rp 7,9 miliar untuk uang muka biaya mesin lainnya, dan Rp 823 juta untuk peremajaan mesin beserta fasilitasnya.
Sementara itu, sisanya yang sebesar Rp 8,74 miliar diserap untuk modal kerja berupa biaya bahan baku. Seluruh realisasi dana tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil IPO SBAT.
Baca Juga: Malaysia lockdown, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) genjot penjualan ke Amerika Selatan
Meskipun begitu, sejak tercatat di BEI hingga Kamis (8/9), harga saham SBAT turun 3,81% menjadi Rp 101 per saham. Per 30 Juni 2020, kepemilikan SBAT berada di genggaman Tan Heng Lok 80% dan masyarakat 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News