Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang garuda mulai menguat tipis. Kemarin (15/11), kurs spot rupiah naik 0,04% jadi Rp 13.369. Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah naik 0,15% menjadi Rp 13.338. Kurs rupiah ditopang surplus neraca perdagangan Oktober sebesar US$ 1,21 miliar.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Bank Mandiri mengatakan, jika neraca perdagangan defisit, bisa jadi kurs rupiah memburuk. Ke depan, kurs rupiah masih akan terpengaruh perkembangan politik Amerika Serikat (AS). "Imbas dari kebijakan Donald Trump masih menjadi pertanyaan sampai sekarang," kata Rully.
Menurut Rully, hari ini kurs rupiah tidak banyak berubah karena pasar masih menunggu kepastian kenaikan suku bunga The Fed. Pekan ini, beberapa pejabat The Fed negara bagian dijadwalkan berpidato. Rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp 13.285–Rp 13.400.
Tapi Research & Analyst Cerdas Indonesia Berjangka Suluh Adil Wicaksono menilai kurs rupiah hari ini akan cenderung melemah, lantaran pelaku pasar menanti hasil rapat dewan gubernur BI. Suluh memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.300–Rp 13.358 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News