Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di level 6.244,109, terkoreksi 0,08% atau 5,101 poin pada perdagangan Jumat (24/1).
Pergerakan IHSG hari ini diperberat oleh sektor Aneka Industri (-1,16%), Pertanian (-1,16%). Menurut prediksi analis, pelemahan IHSG masih akan berlanjut pada perdagangan Senin, (27/1).
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memproyeksikan secara teknikal, IHSG masih terus terkonsolidasi di area support line Moving Average 200 hari. Pola chart pada medium term membentuk pola double top apabila break out level neckline di kisaran 6200.
Baca Juga: IHSG ditutup terkoreksi 0,08%, saat pasar regional pulih di tengah wabah corona
Sementara itu, indikator stochastic bergerak sudah cukup rendah berada pada area oversold dan berpotensi golden-cross apabila terjadi penguatan pada perdagangan selanjutnya.
"Secara teknikal kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung kembali tertahan dengan support resistance 6200 hingga 6278," kata Lanjar Nafi ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/1).
Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, pergerakan IHSG cenderung melemah dengan level support Rp 6.220 dan level resist Rp 6.260. Diprediksi, IHSG belum mampu break area 6.266 bahkan 6.300.
Menurut Herditya, pelemahan yang terjadi disebabkan oleh indeks global yang khawatir akan penyebaran virus corona. Selain itu, kekhawatiran diperberat dengan perlambatan ekonomi yang dinyatakan oleh IMF beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Waspada virus corona, ini perintah Jokowi ke Menkes Terawan
Untuk pelemahan hari ini, Herditya melihat IHSG sempat menyentuh zoina hijau sebelum kembali ditutup memerah. Adapun penyeret IHSG adalah investor yang masih menanti laporan keuangan emiten-emiten.
Sementara menurut Lanjar, terkoreksinya IHS hari ini disebabkan harga Crude Palm Oil (CPO) yang kembali melemah akibat hubungan perdagangan India dan Malaysia belum menemukan titik temu. Selain itu, penjualan sepeda motor turun di bawah ekspektasi sebesar 6,8% di bulan Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News