Reporter: Recha Dermawan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,6% ke 6.895,44 pada Jumat (25/8). Namun, dalam sepekan IHSG menguat 0,52%
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG masih akan terkonsolidasi di kisaran pivot 6.880 pada perdagangan Senin (28/8).
“Jika bertahan di pivot 6.880, IHSG berpotensi technical rebound ke kisaran 6.900 di Senin (28/8). Sebaliknya, jika breaklow 6.880, IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan dan uji support 6.830-6.850” kata Alrich.
Pelaku pasar diperkirakan akan merespon pidato Kepala The Fed, Jerome Powell di Jumat (25/8) malam WIB.
Baca Juga: Terjadi Rotasi Kinerja Saham, Ini Sektor Pilihan Manajer Investasi
Pasar menantikan petunjuk FOMC September 2023 dan pandangan The Fed terhadap outlook ekonomi AS pasca pemangkasan credit ratings oleh sejumlah lembaga pemeringkat.
Masih dari AS, data pertumbuhan ekonomi AS di Q2-2023 (30/8) dapat menjadi validasi dari pandangan The Fed terhadap outlook ekonomi AS.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati data inflasi dan indeks manufaktur Agustus 2023 (1/9). Inflasi diperkirakan meningkat, namun diyakini tidak sampai mengganggu stabilitas keuangan domestik.
Top picks pada Senin (28/8) meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Dayamitra Telekoomunikasi Tbk (MTEL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Pt Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Panin Financial Tbk (PNLF) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, pekan depan (28 Agustus-1 September 2023) IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat terbatas dalam range 6.850-6.955.
Ratih mengatakan, saat ini mata uang rupiah kembali melemah. Penurunan nilai tukar rupiah berdampak negatif bagi beberapa emiten di sektor yang bergantung pada impor, emiten yang memiliki global bond, dan emiten dengan tingkat leverage yang tinggi.
Baca Juga: Terjadi Rotasi Kinerja Saham, Ini Sektor Unggulannya