kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Backdoor listing ala Benny Tjokrosaputro


Senin, 18 November 2013 / 08:59 WIB
Backdoor listing ala Benny Tjokrosaputro
ILUSTRASI. Inilah Takaran Pemakaian Sunscreen untuk Kulit yang Benar


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aksi backdoor listing Benny Tjokrosaputro yang dilakukan melalui PT Hanson International Tbk (MYRX) nampaknya akan segera terealisasi. Hanson akan menerbitkan saham baru dengan mekanisme right issue senilai Rp 4,59 triliun.

Total saham baru yang diterbitkan sebanyak 8,36 miliar saham. Harga saham baru ini dibandrol Rp 550 per saham dengan rasio 5:6. Setiap pemegang 5 saham lama berhak memperoleh 6 saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu.

Bertindak sebagai pembeli siaga adalah Odyssey Asia Fund. Manajemen MYRX dalam prospektusnya menjelaskan, hingga saat ini belum ada pemegang saham utama yang menyatakan komitmen untuk mengambil haknya.

Informasi saja, saham MYRX dipegang oleh beberapa pihak individu. Saham B dikuasai Lily Soemantri dan Nathaniel Tanaya. Masing-masing kepemilikan sahamnya sebesar 1,73% dan 0,87%.

Saham C dimiliki oleh Benny Tjokrosaputro sebesar 7,94%, Budi Darmawan 7,96%, dan Jones Djatisasmito 5,57%. Selain itu juga ada PT AJ Adisarana Warnaartha yang mengempit 10,04%.

Jika para pemegang saham lama tidak mengeksekusi haknya, maka total saham yang terdilusi mencapai 54,54%.

Dana hasil right issue ini mayoritas akan digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Mandiri Mega Jaya (MMJ). Nilainya mencapai Rp 4 triliun. Asal tahu saja, MMJ merupakan perusahaan properti yang juga dimiliki Benny Tjokrosaputro. Artinya, ini merupakan transaksi afiliasi.

Pembayaran sisa utang sehubungan dengan akuisisi saham PT Binadaya Wiramaju senilai Rp 260,62 miliar. Membayar kewajiban kepada pemegang saham yang totalnya mencapai Rp 165,97 miliar.

Selain itu juga ada utang kepada PT Usahaprima Bhaktiputera yang harus diselesaikan sebesar Rp 14,31 miliar. Adapun, sisanya, Rp 112,59 miliar akan dipakai untuk modal kerja.

Dalam prospektus disebutkan, risiko utama yang dihadapi perseroan adalah risiko likuiditas dan risiko usaha. Hanson akan meminta restu untuk kepada para pemegang saham untuk memuluskan aksi ini pada 20 November 2013 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×